Pemerintahan

DLH Sumenep Butuh 3 Unit Truk Kontainer untuk Angkut Sampah

35
×

DLH Sumenep Butuh 3 Unit Truk Kontainer untuk Angkut Sampah

Sebarkan artikel ini
IMG 20240624 WA0033
TERSENYUM : Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Dedy

SUMENEP, Seputar Jatim – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur,masih membutuhkan tambahan tiga unit truk kontainer untuk menangani pengangkutan sampah.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Dedy mengungkapkan bahwa kekurangan armada ini telah mengakibatkan penumpukan sampah di beberapa titik, terutama di kawasan padat penduduk dan pada saat perayaan hari-hari besar atau kalender event 2024.

“Kami menghadapi tantangan besar dalam menangani volume sampah yang terus meningkat setiap harinya,” jelasnya, Kamis (20/6)

Hal ini, sambung dedy, untuk mengatasi lonjakan sampah tahun 2024 mencapai 1 ton per harinya, seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan kegiatan-kegiatan hari besar juga kalender event.

Penambahan armada truk kontainer ini, lanjut dedy, akan difokuskan pada wilayah-wilayah yang memiliki volume sampah tinggi dan akses pengangkutan yang sulit. “Kami juga akan meningkatkan koordinasi dengan petugas kebersihan di lapangan untuk memastikan pengangkutan sampah berjalan lancar dan tepat waktu,” tambahnya.

“Untuk Truk pengangkut sampah disesuaikan dengan spesifikasi yang ada di E Katalog, karena harga masih bisa berubah-ubah. dan tahun ini target kita membutuhkan tiga unit sesuai rencana pengembangan wilayah layanan, yaitu Kecamatan Lenteng, Kecamatan Ganding, Kecamatan Guluk-Guluk,” ujarnya.

Baca Juga :  PAUD HI El-Fath Sumenep Gelar Pelepasan Siswa-Siswi Tahun 2024

“Maka dari itu, untuk saat ini bentuk pengelolaan di TPA yaitu selain untuk pengomposan juga pemilahan untuk pemulung, jadi kedepannya direncanakan ada pengelolaan lebih lanjut yaitu sistem RDF,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, target pengadaan truck pastinya disesuaikan target jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang, namun demikian tetep disesuaikan dengan kondisi anggaran yang ada di kabupaten.

“Karena dengan bertambahnya armada tentu harus diiringi dengan anggaran BBM dan SDM. Karena harga armroll kurang lebih di kisaran harga 600 jt – 650 juta,” tukasnya. (SAND/EM)

*

Tinggalkan Balasan