SUMENEP,seputarjatim.com-Madura merupakan sebuah pulau yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Daerah ini dikenal dengan sebutan pulau garam karena menjadi salah satu penghasil garam terbesar di Indonesia.
Pulau Madura terdiri dari empat kabupaten yaitu Bangkalan, Sampang, Pemekasan dan Sumenep.
Madura juga dikenal dengan 1000 budaya, salah satunya yakni kerapan sapi, Nah untuk kabupaten Sumenep sendiri ada salah satu budaya kerapan sapi yang tidak sama dengan kerapan sapi pada umumnya.
Budaya itu ada di Desa Langsar, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, yang mana di desa tersebut ada budaya kerapan sapi yang biasa disebut Kerapan “TANGGHEK”.
Budaya kerapan sapi hias atau kerrap tangghak di desa langsar ini digelar sekali dalam setahun, yakni di musim kemarau, Semua sapi di hias seperti sapi sonok lalu arak dan di iringi musik tradisional yakni music saronin.
Setelah selesai diarak, barulah sapi yang dihias cantik sedemikian rupa ini dilepas atau di kerap, tidak ada uang pendaftaran dalam kegiatan ini, namun meskipun tanpa uang pendaftaran, peserta atau pemilik sapi kerap mendapat souvenir dari penyelenggara.
Didik Supriyono selaku Kepala Desa Langsar menyebutkan, Selain menjadi hiburan warga, tradisi ini juga menjadi bentuk silaturrahmi bagi para pemilik sapi karapan khususnya empat Desa yang ada di Kecamatan Saronggi.
“Insya Allah ada 35 pasang sapi yang siap berlaga dalam kerapan “TANGGHEK” hari ini,” ucapnya.
Masih kata Didik, sapi-sapi yang mengikuti kerapan tersebut tidak dituntut untuk harus berlari cepat, namun harus kelihatan gagah, karena dalam kerap ini tidak ada unsur kompetisi, namun lebih bersifat hiburan semata.
“Tradisi ini sudah mengakar dan menjadi budaya di masyarakat, hampir setiap tahun desa kami melaksanakannya karena menurut keyakinan masyarakat, kerapan sapi ini merupakan awal mula dari kerapan sapi modern yang ada saat ini,” tuturnya.
Pria yang akrab disapa kades muda ini berjanji dan berkomitmen untuk senantiasa mendukung kegiatan ini sebagai upaya untuk melestarikan budaya daerah.
“Saya selalu Kepala Desa Langsar akan terus menjaga dan melestarikan kerapan TANGGHEK karena ini merupakan aset buda ya Desa Langsar,” pungkas pemilik 12 pasang sapi kerap ini. (Bam)