SURABAYA, seputarjatim.com- Gerakan relawan belajar tersebut dilaunching oleh Ketua PW IPNU Jawa Timur Choirul Mubtadi’in. Choirul menegaskan gerakan ini adalah respon atas kebijakan Pemerintah tentang belajar dari rumah (BDR) di masa pandemi.
“Hari ini para pelajar mengalami dampak dari pandemi ini. Mereka sudah beberapa bulan tidak bisa belajar di sekolah, beberapa orang tua merasa kesulitan mendampingi belajar, pelajar banyak yang mengalami stres dan juga metode BDR tersebut menurut hasil riset kami masih belum efektif. Maka IPNU hadir sebagai ikhtiar dan respon atas kegelisahan-kegelisahan tersebut,” katanya.
Melihat hasil survei SRC IPNU Jawa Timur, mayoritas pelajar Jawa Timur setuju dengan pernyataan bahwa belajar di sekolah, bertatap muka dengan guru lebih efektif dari pada belajar dari rumah, dengan prosentase 95,42%. Kemudian 3,33% tidak setuju, dan 1,25% menjawab tidak tahu.
“Maka kami berikhtiyar untuk membantu dan memfasilitasi belajar dari rumah sehingga proses belajar mengajar tetap bisa efektif,” tambah Mubtadiin.
Kegiatan launching yang digelar virtual melalui zoom cloud meeting tersebut juga digandeng dengan webinar yang bertajuk gotong royong untuk pelajar Indonesia dengan Narasumber Hasan Chabibie selaku plt Kepala Pusdatin Kemendikbud RI.
“Di masa pandemi ini banyak pelajar khususnya di Jatim yang terdampak, kita butuh gerakan yang bisa mempertahankan nyala api semangat belajar dan saya rasa IPNU Educare ini hadir untuk menjawab itu dan kami sangat mengapresiasi,” ungkapnya.
Koordinator gerakan IPNU Educare, Muhammad Ishomuddin Haidar berharap gerakan pendampingan belajar tersebut perlu adanya dukungan dari seluruh kader dan anggota IPNU Se Jawa Timur.
“Perlu adanya gerakan kolektif untuk mengatasi problematika ini, semuanya harus terlibat, gotong royong dan bahu membahu untuk pelajar Indonesia yang hari ini Terdampak Covid, karena hal tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tapi juga seluruh masyarakat Indonesia termasuk IPNU,” jelasnya.
Haidar menambahkan ada dua tujuan dari IPNU Educare ini yaitu Advokasi dan Pendampingan Pelajar.
“Kami mendesain IPNU Educare berdasarkan kebutuhan pelajar saat ini, pertama Advokasi hal ini perlu untuk menyampaikan aspirasi pelajar ke intansi atau lembaga pemerintah terkait, kemudian pemberian beasiswa kepada pelajar yang membutuhkan, dan yg ketiga untuk perlindungan pelajar dari kekerasan dikalangan pelajar,” terang Wakil Ketua IPNU Jatim tersebut.
Advokasi Educare menurut Haidar juga bertujuan untuk mendampingi, memfasilitasi dan konseling pelajar yang melakukan belajar dari rumah dengan melibatkan relawan IPNU Educare.
“Kami mengajak kepada Organisasi, Mahasiswa, Pelajar, maupun instansi dan lembaga yang konsen dibidang Pendidikan untuk bisa berpartisipasi di IPNU Educare ini, dan kita Gotong Royong untuk Pelajar Indonesia,” pungkas Haidar. (Fid/red)