SUMENEP, seputarjatim.com- Para petani tembakau di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, risau dengan tren merosotnya harga tembakau di pasaran. Petani mengaku belum adanya standar harga membuat harga daun emas itu kerap berubah-ubah.
“Tidak ada regulasi yang menjelaskan itu. Karenanya harga tembakau dipatok oleh pabrikan. Ini masalahnya,” kata Subaidi, Ketua Komisi II DPRD Sumenep.
Saat ini menurut Subaidi, pihak legislatif terus mendorong pemerintah kabupaten Sumenep agar mendesak kalangan pabrikan guna memberikan harga yang menguntungkan petani.
“Di daerah penghasil tembakau lainnya juga sama. Tidak ada standarisasi harga. Ini yang jadi pemicu naik turunnya harga,” imbuhnya.
Komisi II DPRD berjanji terus mengawal penentuan harga tembakau di pasaran. Seperti diketahui, saat ini sebagian petani di Kabupaten Sumenep mulai melakukan panen tembakau. Setelah dipetik dan dirajang, daun tembakau dijual ke sejumlah gudang di Kota di Kota Sumenep. (Mg3/red)