SUMENEP, Seputar Jatim – Di balik pesatnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terdapat kekuatan besar yang menjadi penopangnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Tak tanggung-tanggung, lebih dari 30 persen tenaga kerja di Sumenep diserap oleh sektor UMKM dari berbagai bidang, mulai perdagangan, kuliner, industri rumahan, hingga ekonomi kreatif.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Kabupaten Sumenep, Moh. Ramli, menyebut UMKM sebagai motor penggerak ekonomi riil yang terus berdenyut di tengah masyarakat.
“Hampir 300 ribu pelaku UMKM aktif di Sumenep. Angka ini menjadi bukti nyata bahwa sektor ini bukan hanya bertahan, tapi juga menjadi penopang utama ekonomi lokal,” katanya, Kamis (6/10/2025).
Menurutnya, dari total lebih dari 298 ribu pelaku UMKM yang tersebar di seluruh wilayah, kontribusinya mampu menopang pertumbuhan ekonomi daerah hingga 3–4 persen. Bahkan, dari sisi tenaga kerja, sumbangsih sektor ini sudah mendekati setengah dari total penduduk usia produktif di Sumenep.
Salah satu contoh konkret, kata dia, tampak pada aglomerasi industri hasil tembakau yang kini mampu menyerap sedikitnya 220 tenaga kerja lokal.
“Ini bukti bahwa UMKM memiliki daya serap luar biasa terhadap lapangan kerja. Dan kami terus memperkuat ekosistemnya agar semakin berdaya saing,” jelasnya..
Pemerintah Kabupaten Sumenep pun tidak tinggal diam. Melalui berbagai terobosan, Pemkab memastikan pelaku UMKM mendapat kemudahan akses terhadap legalitas usaha, permodalan, dan jaminan pasar.
Salah satu inovasi yang dijalankan adalah program Halal Hub, pusat layanan terpadu yang menyediakan pendampingan perizinan, sertifikasi halal, dan pendaftaran hak merek dagang, bahkan dengan dukungan pembiayaan dari pemerintah daerah.
“Langkah ini agar pelaku usaha tidak hanya berproduksi, tapi juga percaya diri menembus pasar yang lebih luas,” tegasnya.
Selain itu, Diskop UKM Perindag juga gencar mendorong promosi dan digitalisasi UMKM melalui pameran, misi dagang, serta platform digital. Setiap agenda besar daerah kini selalu melibatkan sektor UMKM sebagai wajah ekonomi kreatif Sumenep.
“Pemerintah hadir bukan hanya memberi regulasi, tapi juga membuka peluang nyata agar ekonomi rakyat semakin tumbuh,” pungkasnya.
Sejumlah produk unggulan daerah kini telah mendapat pengakuan di tingkat nasional hingga internasional, seperti kerajinan keris, ukiran kayu, batik, produk kelor, kacang mete, serta bawang khas Kecamatan Rubaru yang telah mengantongi sertifikat Indikasi Geografis (IG) karena keunikan dan kualitasnya.
Dengan potensi besar dan dukungan penuh dari pemerintah, UMKM Sumenep terus membuktikan diri sebagai penopang utama ekonomi kerakyatan dan pencipta lapangan kerja produktif di ujung timur Pulau Madura.
UMKM bukan sekadar penggerak ekonomi lokal, melainkan fondasi kemandirian daerah. Ketika sektor kecil diberdayakan dengan serius, maka ekonomi rakyat akan tumbuh kuat dari bawa, sejalan dengan semangat pembangunan inklusif yang kini terus digelorakan Pemerintah Kabupaten Sumenep. (EM)
*












