APMS Sapeken Viral, Berikut Penjelasan Pemilik Dan Ketua LPK – KP Sumenep

Tak Berkategori82 Dilihat

SUMENEP, seputarjatim.com–Santernya pemberitaan miring terkait APMS sapeken milik H. Ardi membuat ketua umum Lembaga Perlindungan Konsumen dan Kebijakan Publik (LPK – KP ) Kab. Sumenep angkat bicara.

Menurut H. Syafiuddin, SH.,MH pemberitaan tidak sedap tersebut perlu diluruskan dan di jelaskan kebenarannya kepublik, agar tidak timbul asumsi-asumsi negatif di masyarakat khususnya di kecamatan Sapeken.

“Ketika terjadi sidak beberapa waktu yang lalu yang dilakukan tim Pertamina yang di dampingi oleh staf ESDA setda Kab. Sumenep Beserta Kanit Pidter Polres Sumenep secara keseluruhan tidak ada masalah, karena ketika waktu sidak berlangsung tim hanya menemukan APMS kosong dan dispenser tidak nyala,” Jelasnya kepada media ini. Minggu (10-4-2022)

Masih kata H. Piu sapan akrab H. Syafiuddin, Terkait tentang APMS yang kosong dan dispenser tidak nyala itu sebenarnya kebetulan pas waktu sidak berlangsung karena H. Ardi sendiri sebagai pemilik dari pom  tersebut melayani masyarakat nelayan yang mempunyai rekom resmi untuk mendapatkan solar bersubsidi, rekom tersebut sebanyak 16 rekom sehingga ketersediaan BBM bersubsidi tersebut cepat habis.

Baca Juga :  Ketua MP3S Sumenep Minta Oknum Guru Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Dipecat

“ H. Ardi melayani 16 rekom dari nelayan yang akan nebus Solar subsidi itu, makanya Ketersediaan BBM di APMS H. Ardi cepat habis. Dan terkait masalah dispenser rusak itu juga tidak benar kalau tidak nyala iya. Karena ketika di uji oleh tim pertamina waktu itu dibelikan solar 1 drum isi 200 liter dan ternyata nyala bukan rusak hanya tidak di hidupkan saat terjadi sidak “,Terangnya

Sementara itu, H. Ardi selaku pemilik APMS saat di konfirmasi oleh awak media mengenai sidak yang dilakukan oleh tim dari Pertamina yang di dampingi oleh staf ESDA setda Kabupaten Sumenep Membenarkan adanya, bahwa yang menjadi temuan di situ adalah kosongnya ketersediaan BBM dan tidak hidupnya dispenser.

Baca Juga :  Pabrik Tembakau Tutup, Petani Kelimpungan

Akan tetapi hal tersebut terjadi karena dirinya telah melayani penebusan BBM bersubsidi sebanyak 16 rekom, hal inilah yang menjadi alasan utama kenapa ketersediaan BBM bersubsidi cepat habis.

“ketika tengker datang, saya melayani penebusan BBM bersubsidi itu terhadap warga nelayan sebanyak 16 rekom, makanya cepat habis BBM saya, itupun masih ada sisa di dispenser dan memenuhi kuota 15 hari,” Paparnya.

Lanjut H.Ardi, terkait dengan kabar dispenser rusak, sebenarnya tidak rusak hanya tidak di nyalakan waktu itu karena BBM kosong, tapi mengenai hal ini sudah dibuktikan di depan tim pertamina dengan cara dibelikan solar 1 drum.

“Oleh saya sendiri yang memasukkan ke dispenser dan dispenser dinyalakan yang akhirnya terbukti bahwa dispenser saya tidak rusak tapi tidak di nyalakan”, pungkasnya.(bs)

Komentar