SUMENEP, seputarjatim.com- Manfaatkan potensi lokal pohon bambu, warga Desa Cangkreng, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, membuat aneka kerajinan tangan bernilai ekonomis. Warga membuat sangkar ayam, anyaman bambu, dan alat dapur berbahan bambu.
“Peluang usaha ini sudah digeluti warga puluhan tahun. Kita melihat bambu yang tumbuh di desa. Selain dipotong dan dijual utuh, bambu juga kita olah menjadi kerajinan tangan,” terang Fathorrahman, tokoh pemuda Desa Cangkreng, Selasa, 22/04/2020.
Saat ini, pembuatan kerajinan berbahan bambu tersebut dilakukan di rumah-rumah warga. Tidak hanya kalangan laki-laki, kaum perempuan juga ikut terjun dalam usaha ini.
“Ada sekitar 30 hingga 40 KK yang membuat kerajinan bambu. Sangat membantu ekonomi warga,” imbuhnya.
Sucipto, salah seorang pengrajin bambu mengaku dapat membuat 3 hingga 5 buah sangkar ayam bekisar per minggunya.
“Kita jual di pasar-pasar di wilayah Sumenep aja. Sebagian pembeli ada juga yang datang langsung kesini,” terang Cipto.
Harga jual hasil kerajinan tangan warga menurut Cipto bervariasi. Untuk sangkar ayam bekisar misalnya, dipatok mulai dari harga 50 ribu hingga 200 ribu rupiah tergantung model dan tingkat kesulitan pembuatannya.
“Tidak semua orang bisa mas. Kita kerja teliti. Kita pilihkan bahan bambu terbaik,” imbuhnya.
Saat ini pihak Desa bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep terus berupaya mempromosikan Desa Cangkreng sebagai desa penghasil kerajinan bambu.
“Syukur-syukur kedepan produk warga Cangkreng bisa dikenal dan diterima di luar Madura,” pungkasnya. (mg1/red)