SUMENEP, Seputar Jatim – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, berencana melakukan pengerukan di dua titik sungai yang kerap menyebabkan banjir di wilayah perkotaan.
“Ada dua titik yang akan kami keruk, yakni Sungai Kalianjuk yang berada di Dusun Barat Sungai, Desa Patean, Kecamatan Batuan, serta Kalimarengan yang terletak di Desa Pabian, Kecamatan Kota,” kata Kepala Dinas PUTR Sumenep, Ery Susanto. Rabu (9/4/2025).
Kedua lokasi tersebut, lanjut dia, menjadi titik rawan banjir setiap kali musim hujan tiba. Tingginya volume endapan lumpur (sedimen) di aliran sungai menyebabkan air meluap dan menggenangi wilayah sekitarnya.
“Di tahun 2013, Kalimarengan sempat kami keruk dan hasilnya cukup signifikan dalam mengurangi banjir di kawasan tersebut,” jelasnya.
Namun, kata dia, sekarang sedimen kembali menumpuk akibat perilaku warga yang masih membuang sampah ke sungai.
Lanjut ia menegaskan, untuk Sungai Kalianjuk, pengerukan terakhir dilakukan sekitar tahun 2015 atau 2016. Kini, karena endapan kembali menumpuk cukup tinggi, pengerukan lanjutan dijadwalkan dilakukan tahun ini.
“Meskipun sungai-sungai tersebut berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, pihaknya tetap berinisiatif mengajukan permohonan secara resmi agar dilakukan normalisasi,” tegasnya.
“Kami sudah kirim surat ke provinsi agar dilakukan pengerukan di Sungai Kalianjuk, Kalimarengan, dan juga di sekitar saluran pembuangan arah timur dari pompa milik PT Garam,” terangnya.
Dengan upaya ini, ia berharap genangan air yang kerap terjadi di beberapa titik di Kota Sumenep bisa diminimalisir.
Terlebih, aliran air di Sungai Kalianjuk, yang menjadi jalur utama pembuangan dari beberapa daerah hulu seperti Ambunten, Guluk-Guluk, Ganding, hingga Lenteng.
“Kadang di Sumenep tidak hujan, tapi karena hujan turun di daerah hulu, Sungai Kalianjuk dan Kalisarokah bisa meluap,” tukasnya.
Untuk diketahui, total anggaran yang disiapkan untuk proyek normalisasi di dua lokasi tersebut mencapai Rp1,6 miliar, dan pengerjaannya ditargetkan mulai pada bulan Mei atau Juni 2025 mendatang. (Sand/EM)
*