Kesehatan

Cegah DBD, Puskesmas Pamolokan Luncurkan Program Baru ‘Petik Semangka’

41
×

Cegah DBD, Puskesmas Pamolokan Luncurkan Program Baru ‘Petik Semangka’

Sebarkan artikel ini
IMG 20250113 WA0029 scaled
CERIA: Kepala Puskesmas Pamolokan Sumenep, Novia Sri Wahyuni bersama staffnya foto bersama usai melaksanakan program 'Petik Semangka' di lingkungan sekolah dasar. (SandiGT - Seputar Jatim)

SUMENEP, Seputar Jatim – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pamolokan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, meminta masyarakat waspada terhadap penyakit demam berdarah atau DBD dimusin penghujan.

“Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus,” Kepala Puskesmas Pamolokan, Novia Sri Wahyuni, Senin (13/1/2025).

Gejala DBD yang umum, lanjut dia, merupakan demam tinggi diatas 38 derajat celcius disertai menggigil, dapat berlangsung selama 2-7 hari, sehingga dapat nyeri otot dan sendi, muncul ruam kulit atau bercak kemerahan di kulit, serta mual dan muntah.

Baca Juga :  Dinkes Sumenep Imbau Masyarakat Tak Panik Terhadap Virus HMPV, Ini Cara Cegahnya

“DBD merupakan penyakit yang menyerang sistem peredaran darah manusia dan dapat menjadi serius jika tidak segera ditangani,” bebernya.

Ia menegaskan, sebagai upaya untuk mencegah masyarakat terkena demam berdarah, maka pihaknya membuat inovasi ‘Petik Semangka’ yaitu Pemeriksaan Jentik ke Sekolah, Rumah, dan Lingkungan di Wilayah Kerja Puskesmas Pamolokan.

“Masyarakat dihimbau untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan jentik seminggu sekali. Selain itu, poin penting dari pencegahan DBD adalah menggalakkan 3M plus,” tegasnya.

Lanjut Novi sapaan akrabnya menyampaikan, 3M Plus dilakukan melalui Menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin seminggu sekali, menutup rapat semua tempat penyimpanan air, dan memanfaatkan limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang).

“Plus-nya dapat dilakukan melalui memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan repellent atau lotion anti nyamuk, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, gotong royong membersihkan lingkungan, tidak menggantung pakaian diluar lemari, menanam tanaman pengusir nyamuk,” jelasnya.

Baca Juga :  Pasar Ternak di Sumenep Mulai Sepi Akibat Penyakit BEF, DKPP Masih Lakukan Upaya Pencegahan

Untuk itu pihaknya akan selalu mengupayakan pelayanan terbaik untuk seluruh siklus hidup sesuai Motto Puskesmas Kami, yaitu Melati (Melayani dengan Ikhlas dan Sepenuh Hati).

“Semoga kegiatan inovasi Petik Semangka bisa diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Pamolokan sehingga masyarakat dapat terhindar dari Penyakit demam berdarah,” tukasnya. (Sand/EM)

*

Tinggalkan Balasan