Wisata

Dibangun dari Teknologi Ramah Lingkungan, Pantai Galung Jadi Destinasi Wisata Baru di Sumenep

×

Dibangun dari Teknologi Ramah Lingkungan, Pantai Galung Jadi Destinasi Wisata Baru di Sumenep

Sebarkan artikel ini
IMG 20250918 WA0045
CERAH: Pantai Galung di Sumenep saat dikunjungi wisatawan di siang hari (SandiGT - Seputar Jatim) 

SUMENEP, Seputar Jatim – Sebuah tempat yang tidak dikenal banyak orang, kini muncul digadang-gadang menjadi destinasi wisata baru, yaitu Pantai Galung, yang berada di Desa Juruan Daya, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Pantai Galung adalah tonggak perjalanan panjang sejak 2021, ketika Universitas Terbuka (UT) Surabaya bersama masyarakat setempat memutuskan untuk menyalakan lilin harapan di pesisir yang sunyi itu.

Empat tahun lalu, Pantai Galung hanyalah bentangan pasir dengan debur ombak, tanpa fasilitas memadai. Namun, di balik sepinya pantai itu tersimpan potensi besar.

Melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) bersama UT Surabaya, merancang pembangunan wisata berbasis potensi lokal dan teknologi ramah lingkungan.

Saat ditemui media ini, Koordinator pelaksana PKM, Sucipto, mengenang bagaimana perjalanan itu penuh tantangan.

“Empat tahun ternyata bukan waktu yang lama untuk membangun pariwisata dari nol. Tapi, hari ini kita bisa melihat hasilnya, mobil-mobil parkir di sini. Ini awal yang baik untuk membangun kawasan wisata,” ujarnya, Kamis (18/9/2025).

Baca Juga :  Tekan Pengangguran, Disnaker Sumenep Buka Ribuan Lowongan Pekerjaan

Pantai Galung juga menghadirkan wajah asing yang akrab dengan dunia pemberdayaan.

Sementara itu, CEO PLLLLus, Erno de Korte dari Belanda, hadir langsung dan memberikan materi pada PKM Internasional UT Surabaya.

Kehadirannya membawa nuansa berbeda, Pantai Galung tidak sekadar milik Juruan Daya, melainkan bagian dari percakapan global tentang pariwisata berkelanjutan.

“Wisata berbasis komunitas seperti ini adalah contoh bagaimana desa kecil bisa punya dampak besar. Galung adalah model yang layak dicontoh,” jelas Erno.

Tak kalah bangga, Kepala Desa Juruan Daya, Zumiasih, merasa bersyukur atas perubahan yang kini dirasakan warganya.

“Terima kasih kepada UT Surabaya yang sudah membina desa kami, juga Pemkab Sumenep yang mendukung pembangunan gazebo dan musalla untuk wisatawan. Kami akan terus berkomitmen memajukan desa ini,” tuturnya.

Pantai Galung hadir bukan hanya sebagai tempat menikmati matahari terbenam atau deburan ombak.

Ia adalah hasil nyata dari kolaborasi lintas batas, dari mahasiswa, akademisi, pemerintah, desa, hingga mitra internasional.

Kini, Galung tak hanya menjanjikan panorama, tetapi juga membawa ruh kebersamaan dan cita-cita desa yang berdaulat secara ekonomi.

“Jika dikelola konsisten, Pantai Galung bisa menjadi ‘wisata masa depan’, sederhana, berkelanjutan, dan berakar kuat pada identitas lokal Madura,” pungkasnya. (Sand/EM)

*

Tinggalkan Balasan