SUMENEP, Seputar Jatim – Dalam rangka mendukung program Folu Net Sink 2030, Masyarakat Mitra Polhut (MMP) Madura Kepulauan menggencarkan edukasi pelestarian satwa langka di Pulau Saobi, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Kegiatan ini mengusung tema “Sosialisasi Pelestarian Satwa Terancam Punah di CA. Pulau Saobi”, dengan fokus utama pada dua spesies endemik Burung Gosong Kaki Merah (Megapodius reinwardt) dan Rusa Timor (Rusa timorensis).
Diketahui, Pulau Saobi sebuah kawasan sunyi di ujung utara Sumenep, memang menyimpan keajaiban ekologi.
Di balik kesenyapan hutannya, seekor burung unik hidup tanpa pola yang lazim. Burung Gosong Kaki Merah tidak mengerami telurnya, tetapi menimbun daun dan tanah, mempercayakan kelangsungan hidup anak-anaknya pada panas bumi dan waktu. Ia menjadi simbol kepercayaan penuh terhadap mekanisme alam.
“Burung gosong ini memberi pelajaran penting bagi kita semua: bahwa kadang, merawat berarti memberi ruang dan kepercayaan, bukan dominasi,” tutur, Ketua MMP Madura Kepulauan, Feri Kurniawan, dalam kegiatan sosialisasi di Balai Desa Saobi. Jumat (1/8/2025).
Di sisi lain, lanju dia, Rusa Timor hidup berdampingan dengan warga. Tidak jarang, rusa-rusa itu terlihat berkeliaran bebas di halaman rumah, hutan, bahkan di pinggir pantai.
Keberadaan mereka menjadi bukti harmonisasi alam dan manusia, suatu fenomena langka di tengah maraknya perburuan dan kerusakan habitat.
“Kegiatan ini kami fokuskan kepada masyarakat sekitar kawasan konservasi dan generasi muda. Kami ingin menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa satwa-satwa ini bukan sekadar hewan, tapi bagian dari identitas dan keseimbangan ekosistem lokal,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Saobi, Hosaini menyambutkan, baik kegiatan tersebut. Menurutnya, program edukasi ini membawa dampak positif terhadap pengetahuan masyarakat dalam menjaga satwa langka.
“Dengan bekal dari sosialisasi ini, masyarakat lebih memahami bagaimana berperan aktif dalam menjaga habitat satwa. Ini penting untuk keberlanjutan lingkungan kita di masa depan,” bebernya.
Ia menegaskan, Pulau Saobi sendiri merupakan satu-satunya kawasan konservasi resmi di wilayah Pulau Madura, dengan luas mencapai 436,826 hektare.
“Dikelola oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Timur, kawasan ini menjadi rumah alami bagi sejumlah spesies langka, termasuk burung gosong dan rusa Timor,” tegasnya.
Kebanggaan masyarakat Saobi terhadap satwa lokal semakin menguat sejak Burung Gosong Kaki Merah ditetapkan sebagai maskot resmi Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-757.
“Kami bangga, karena burung gosong yang selama ini hanya kami kenal sebagai satwa khas desa sekarang telah menjadi simbol kebesaran Kabupaten Sumenep. Ini kehormatan besar bagi desa kami,” ucapnya.
Ia berharap, pengakuan itu bisa menjadi pemicu kesadaran lebih besar untuk menjaga kekayaan alam Saobi.
“Mari kita jaga dan lestarikan satwa ini, bukan hanya untuk kita, tapi sebagai warisan penting bagi anak cucu kita,” pungkasnya. (Sand)
*