LAMONGAN, seputarjatim.com– Sempat menjadi isu, Deddy Noerdiawan, putra Bupati Lamongan Fadeli, akhirnya mendaftarkan diri untuk mengikuti bursa bakal calon Bupati di Pilkada Lamongan 2020. Dengan didampingi sejumlah pendukungnya, Deddy Noerdiawan mengembalikan formulir pendaftaran ke kantor DPC Gerindra Lamongan, Rabu, 13/11/2019. Deddy Noerdiawan dan seluruh pendukungnya kompak mengenakan baju putih dan mengendarai sepeda ontel lipat.
Putra Bupati Fadeli ini merupakan tokoh keempat yang mendaftar sebagai bakal calon bupati (bacabup) di penjaringan internal DPC Gerindra Lamongan. Selain Deddy, tokoh lainnya yang telah dulu mendaftar antara lain Suhandoyo, Sekda Yuhronur, Kartika Hidayati dan Sholahuddin.
Usai menyerahkan formulir, Deddy sapaan akrabnya menyampaikan alasannya ikut dalam kontestasi politik di tahun 2020 mendatang.
“Saya ingin membaktikan ilmu yang saya miliki. Sebelumnya saya berkarir di Jakarta dan beberapa kota besar. Selain itu saya ingin amal sholeh dan jariyah,” kata Deddy saat ditemui wartawan, Rabu, 13/11/2019.
Deddy juga menjelaskan, bahwa dirinya juga akan melanjutkan serta meningkatkan capaian yang telah diraih Bupati Fadeli, yang juga ayah kandungnya.
“Pembangunan kan memang sistimible mas, jadi saya punya cita-cita ingin membawa Lamongan ke The Next Level Organitation,” terang Deddy yang juga menjadi Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Lebih jauh Deddy memaparkan, untuk mencapai tingkat level yang lebih tinggi harus diimbangi dengan upaya digitalisasi di berbagai bidang. Selama ini menurut Deddy, masyarakat Indonesia hanya menjadi pengguna digital saja. Karenanya, seluruh SDM yang ada di negeri ini, khususnya di Kabupaten lamongan harus segera naik level ke jajaran produsen digital.
Deddy mengaku tidak terpengaruh dengan sindiran dinasti kekuasaan. Sebab menurut Direktur Paytren ini, dirinya memang anak biologis, namun tidak secara ideologis dan sosiologis. “Jadi ada bapak sebagai bapak, dan bapak sebagai Bupati. Kalau meneruskan bapak sebagai Bupati tentunya iya. Pak Fadeli adalah Pak Fadeli dan Deddy Noerdiawan adalah Deddy Noerdiawan. Kalau misalnya Bupati sekarang inipun bukan ayah saya, saya akan tetap menjalankan ini (Maju sebagai Bacabup),” tegas Deddy.
Deddy menegaskan, jika dirinya maju karena murni dari panggilan hati. “Saya mencalonkan diri murni dari dalam diri sendiri. Tidak ada campur tangan dari orang tua,” tegasnya kembali.
Sebelum mendaftar, Deddy mengaku telah meminta restu kepada ibunya. “Minta doa ibu, kebetulan bapak lagi rapat di Jakarta dan saya pamit ke Ibu untuk daftar ke Gerindra,” tuturnya.
Sebelum mendaftar melalui Partai Gerindra, Deddy mengaku telah melakukan istikharah dalam mengambil keputusan. “Selama tiga bulan saya melakukan istikharah dan saya rasa pembukaan penjaringan di internal Gerindra ini adalah tanda untuk istikharah akhir saya. Tadi kalau ada yang nanya kok gak ke Demokrat? Karena di Demokrat belum ada proses penjaringan di internalnya,” pungkasnya. (mah/red)