Bantuan Hibah Provinsi ke Ponpes dan Yayasan di Sumenep Diduga Jadi Bancakan Oknum

Tak Berkategori128 Dilihat

Sumenep,Seputarjatim.com, –Pengelolaan dana hibah yang dikucurkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2020 untuk pesantren dan yayasan di Kabupaten Sumenep, Madura, pekerjaan fisiknya diduga tidak sesuai peruntukannya dan diduga ada kongkalikong.

Hasil investigasi media ini bersama tim  menelusuri kepada penerima bantuan dana hibah tersebut, salah satunya yakni MI Zaidatul Ulum, Desa Kambingan Barat, Kecamatan Lenteng, yang mana lembaga tersebut mendapat bantuan pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) senilai sekitar Rp.300.000.000.

Namun berdasarkan pengamatan di lapangan,diduga tidak ada bangunan ruang kelas baru di MI Zaidatul Ulum tersebut, yang ada hanyalah rehap ruang kelas.

Musleh, Kepala MI Zaidatul Ulum saat dikonfirmasi media ini bersama tim mengakui bahwa lembaganya mendapatkan bantuan dana hibah tersebut, namun dirinya mengaku tidak tahu menahu terkait asal-usul bantuan dana hibah tersebut.

Baca Juga :  Melalui Sunmori Fun Bike, Pemkab Sumenep Sukses Promosikan Wisata Giliyang

Dirinya mengaku didatengi seseorang  berinisial KD warga Desa Poreh, Kecamatan Lenteng yang menawarkan bantuan untuk perbaikan lembaga yang di pimpinnya.

“Meskipun saya kepala sekolah,saya tidak mengerti masalah lika-liku bantuan tersebut,  karena waktu itu keadaan yang mendesak berhubung ada kelas yang bocor jadi di usahakan oleh pak KD dan alhamdulilah sukses, ” Jelasnya. Selasa (13-07-2021)

Saat di tanya siapa konsultannya, Lagi-lagi musleh menjawab tidak tahu namanya siapa, dan dana yang diterimanya diserahkan semuanya kepada KD, dirinya mengaku tidak ikut campur terkait pekerjaan tersebut dan berdasarkan perjanjian pihak sekolah terima beresnya.

Baca Juga :  Gelar Berbagai Event, Cara Nyata Pemkab Sumenep Bangkitkan Ekonomi Rakyat

Lanjut musleh, selama ini dirinya tidak pernah ditunjukin yang namanya RAB tersebut dan mengaku tidak pernah ikut pembuatan proposal.

“Yang di rehap yakni kelas yang timur total 1 kelas, 2 kelasnya cuman nambah tembok gedung dan sebagian kayu atasnya diganti serta diberi asbis dan keramik lantai plus keramik tembok dan genteng serta kantor guru, ” pungkasnya.

Sementara itu saat tim ini mencoba menghubungi seseorang yang disebut-sebut memberikan jalan untuk mendapatkan bantuan tersebut, (Inisial KD, red) tidak dapat dihubungi nomor teleponya tidak aktif, sehingga berita ini tayang apa adanya.(Bambang)

Komentar