SUMENEP, seputarjatim.com-Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Indonesia yang diperingati setiap tanggal 2 Mei, dirayakan dalam suasana yang memprihatinkan di SDN Tanah Merah 3, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Bagaimana tidak, tempat siswa menuntut ilmu ini bangunan atau ruang kelas sekolah tersebut mengalami kerusakan parah sejak 5 bulan lalu akibat angin puting beliung yang melanda Desa Tanah Merah.
Namun hingga saat ini, kondisi atap bangunan yang rusak belum juga kunjung diperbaiki, sehingga pihak guru terpaksa menggabungkan tempat belajar siswa dalam tiga ruang kelas yang tersisa.
Dalam kondisi normal, sekolah ini memang hanya punya tiga ruangan saja dan satu ruang guru kecil. Karena satu kelas atapnya ambruk, jadi belajar siswa digabung dua kelas dalam satu ruangan.
Menurut Syaiful Bahri, Kepala SDN Tanah Merah 3, pihak guru berharap agar bangunan sekolah segera diperbaiki agar kegiatan belajar mengajar dapat kembali normal. Namun, akibat rusaknya bangunan, banyak orang tua yang memilih memindahkan anak mereka ke sekolah lain. Saat ini, total siswa yang tersisa hanya 22 orang saja dari kelas 1 hingga kelas 6.
Pihak sekolah berharap momen Hari Pendidikan Nasional ini dapat menjadi pengingat bagi pemerintah tentang pentingnya perbaikan kerusakan bangunan sekolah. Meski demikian, semangat belajar siswa tetap tinggi meskipun harus belajar di dalam kondisi yang kurang nyaman.
“Ya mumpung momen Hardiknas, semoga jadi pengingat pemerintah soal kerusakan bangunan. Yang pasti semangat belajar siswa tinggi,” ujar Syaiful Bahri. Selasa (2-5-2023).
Sementara itu, kondisi belajar yang harus digabungkan membuat para siswa merasa kurang nyaman dalam belajar. Devi, salah seorang siswa mengatakan, “Belajarnya digabung. Sudah lima bulan, ya gak enak gini.” ucapnya singkat. (Bam)