Daerah

Disnaker Sumenep Dorong Lahirnya Wirausahawan Kuliner Lewat Pelatihan Tata Boga Berstandar Nasional

×

Disnaker Sumenep Dorong Lahirnya Wirausahawan Kuliner Lewat Pelatihan Tata Boga Berstandar Nasional

Sebarkan artikel ini
IMG 20250707 WA0006
BERIDIRI: Disnaker Sumenep saat pembukaan pelatihan dengan peserta (SandiGT - Seputar Jatim)

SUMENEP, Seputar Jatim – Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kembali mengambil langkah strategis dalam menyiapkan tenaga kerja terampil melalui pelatihan vokasi berbasis unit kompetensi.

Fokus pelatihan kali ini mengarah pada sektor Tata Boga, yang resmi dimulai pada tanggal 3 – 21 Juli 2025 mendatang.

Berbeda dari program pelatihan sebelumnya, edisi kali ini menempatkan penguatan wirausaha mandiri sebagai tujuan utama. Tak hanya belajar teknik memasak, peserta juga dibekali pengetahuan manajerial dan pemasaran produk kuliner berbasis potensi lokal.

Program ini menyasar 16 peserta dari lima kecamatan, yakni Kota Sumenep, Manding, Kalianget, Rubaru, dan Batuan.

Kegiatan ini menggunakan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2025, yang diperuntukkan bagi pengembangan kapasitas kerja masyarakat.

Pelatihan ini diharapkan dapat memperkecil kesenjangan keterampilan di tengah masyarakat dan menciptakan tenaga kerja yang mampu menjawab kebutuhan industri lokal maupun membuka usaha sendiri.

Baca Juga :  Bupati Sumenep Pastikan RPJMD 2025-2029 Dapat Dijadikan Tolak Ukur Keberhasilan Pembangunan Daerah

Sekretaris Disnaker, Kusmuni dalam sambutannya mengatakan, bahwa peningkatan SDM harus terus diakselerasi agar tidak tertinggal dalam kompetisi ekonomi yang semakin kompetitif.

“Pelatihan ini tidak boleh hanya dipandang sebagai rutinitas tahunan. Ini adalah investasi masa depan bagi warga Sumenep. Kami ingin lahir lulusan yang siap pakai dan mampu berdiri sendiri sebagai pelaku usaha,” ujarnya, yang Mewakili Kepala Disnaker Heru Santoso, Senin (7/7/2025)

Sementara itu, Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas, Eko Ferryanto menjelaskan, bahwa pendekatan pelatihan kali ini lebih menekankan pada penerapan keterampilan di dunia nyata.

“Materinya mencakup teknik pengolahan makanan yang higienis, keamanan pangan, perencanaan usaha, hingga strategi menjangkau pasar. Harapannya, peserta tidak hanya pandai memasak, tapi juga mampu menjual,” ujarnya.

Menariknya, pelatihan ini juga diarahkan untuk mempersiapkan peserta mengikuti sertifikasi profesi di bidang Tata Boga, yang akan menjadi bekal legal bagi mereka untuk memasuki pasar kerja formal maupun informal.

Pada pelatihan ini mendapat atensi khusus dari pimpinan daerah. Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo dan Wakil Bupati Imam Hasyim, yang mendorong pemanfaatan DBHCHT yang tepat sasaran dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

Baca Juga :  Sumenep Raih Posisi Teratas dalam Penerimaan Pajak Kendaraan di Jatim

Menurutnya, program ini juga disiapkan sebagai model pelatihan replikasi di kecamatan lain, dengan harapan pelatihan vokasi tak lagi menjadi fasilitas eksklusif bagi wilayah tertentu, tetapi menjadi instrumen pemerataan kesempatan kerja di seluruh penjuru Kabupaten Sumenep.

“Kami ingin membangun budaya kompeten di kalangan warga. SDM yang kompeten tidak akan kesulitan menghadapi perubahan, bahkan mampu menciptakan perubahan itu sendiri,” pungkasnya. (Sand/EM)

*

Tinggalkan Balasan