SUMENEP, SEPUTARJATIM – Festival Tan-Pangantanan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menonjolkan nudaya lokal dalam mempromosikan budaya dan pariwisata daerahnya sendiri.
Acara yang berlangsung sukses ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Sumenep dengan Komunitas Peduli Pendidikan setempat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sumenep, Moh. Ikhsan menyatakan, bahwa festival ini sengaja mempromosikan budaya lokal, tujuannya untuk anak-anak bisa mengetahui adat dan budaya pengantin yang ada di Sumenep.
“Kolaborasi yang terjalin dalam penyelenggaraan Festival ini, merupakan langkah konkret dalam mendukung kemajuan budaya lokal,” katanya, Senin (27/5/24).
Selain itu, kata dia, festival tersebut juga berhasil memberikan ruang bagi pelaku usaha mikro dan kecil untuk mempromosikan produk-produknya secara langsung kepada masyarakat.
“Semangat yang tercipta dalam Festival ini dapat terus diperkuat dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam menggalang dukungan masyarakat dalam mempromosikan dan melestarikan budaya lokal,” ujarnya.
Sementara Wakil Bupati Sumenep, Dewi Khalifah, mengaku bahwa Tan-Pangantanan ini merupakan tradisi dan budaya Kabupaten Sumenep yang tetap dilestarikan dari sejak 1574 hingga sekarang.
“Dhe’ Nong Dhe’ Ne’ Nang ini, mengajarkan nilai-nilai tawaduk kepada anak-anak kita dan menghormati yang lebih tua. Bahkan disana ada kalimat ‘mon ta’ nondhe’ jaga jaggur’ yang artinya kalau tidak tunduk maka akan dijatuhkan ke laut,” pungkasnya. (Sand/EM)
*