PAMEKASAN,seputarjatim.com–Segerombolan monyet liar yang biasanya hidup di dalam hutan saat ini meresahkan Masyarakat Desa Pasanggar, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Madura.
Hal tersebut diungkapkan oleh Abdussafi warga setempat, dirinya mengutarakan saaat ini segerombolan monyet dengan jumlah puluhan telah merusak tanaman milik warga yang berada di kebun dan menakuti warga yang melintas jalan raya.
Tidak itu saja, para kawanan monyet juga membuat resah dan khawatir warga kampung Palesanggar 1, Sebab para monyet itu, telah masuk dan berkeliaran ke pemukiman warga tersebut.
“Kawanan monyet liar berasal dari dalam hutan dan pegunungan tersebut, yang berlokasi tak jauh dari kampung Pasanggar Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasa,” Ucapnya. senin (21/11/2022).
Masih kata Abdussafi, kawanan monyet tersebut tidak hanya merusak tanaman namun juga menganggu warga sekitar.
“Meresahkanya kan itu sudah merusak tanaman, dan yang kedua berbahaya bagi anak kecil takut dikejar serta takut digigit sama gerombolan moyet liar tersebut, bahkan orang tua sangat khawatir,” jelasnya .
Ketika memasuki pemukiman warga pasanggar kawanan monyet bergerombol dan jumlahnya sangat banyak dan kejadian ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun yang lalu.
“Monyetnya sangat banyak, Kalau sampai melukai masyarakat belum ada laporan, namun kalau merusak tanaman-tanaman, sering terjadi, bahkan kalau tidak di jaga habis tanamannya,” Paparnya.
Dampak dari ulah kawanan monyet liar tersebut, banyak warga yang gagal panen karena para kawanan monyet berjenis ekor panjang telah merusak tanaman yang sedang di tanam.
“Jadi itu dampaknya luas, buah-buahan yang dibawah itu sudah tidak bisa di panen seperti singkong yang baru ditanam dicabutin semua, jadi itu sudah hama, jagung di poroti semua habis gak bisa panen, kacang tanah ludes semua” ungkapnya.
Mohammad Munir salah satu perangkat Desa Pasanggar menambahkan, para kawanan monyet telah merusak tanaman milik warga yang ada di kebun selama bertahun tahun.
“Kalau masuk ke pemukiman akhir-akhir ini hampir satu bulan, cuman kalu dari dulu sudah merusak ladang dan sawah,” imbuhnya
Sementara ia mengatakan, untuk peristiwa ini yang memiliki wewenang atau kebijakan adalah Balai Koservasi Sumberdaya Alam (BKSDA).
Dalam hal ini menurut Mohammad Munir, kami belum laporan kepada Damkar dan BKSDA, kalau Damkar hanya mengakomodir keluhan dari masyarakat.
“Sementara itu nanti keluhan-keluhan dari warga bisa kita akomodir, kita kordinasi dengan BKSDA,” tutupnya. (Mail)