SUMENEP, seputarjatim.com- “My name Addul, and beside me Asnan. Let’s go to Giliyang Island,” Addul tampak membaca tulisan pada sobekan kertas. Tumben belajar Bahasa Inggris. Asnan melongo, di sebelahnya.
“Dul, ngapain kamu belajar Bahasa Inggris?” Tanya Asnan heran.
“Gak dengar ya? Sumenep baru aja merilis kalender wisata. Ada puluhan even wisata, bro. Di tahun 2023 pasti banyak turis datang. Kalau bisa Bahasa Inggris, pasti laku bisa jadi guide tour,” ujar Addul bersemangat.
“My name Addul, and beside me Asnan. Let’s go to Giliyang Island,” Addul kembali mengulang ejaannya. Kini mulai lancar.
“Apa kamu yakin nanti banyak turis yang datang ke Sumenep, Dul?” Tanya Asnan.
“My name Addul…..,” ejaan Addul terhenti seketika. Matanya menatap sobekan kertas yang dipegang. Hening sejenak.
“Kan sudah ada kalender wisata. Seperti Kerapan Kambing, fun bike Pulau Oksigen, maraton beach, pasti nanti banyak turis datang,” ujar Addul yakin.
“Launching kalender wisata juga lebih awal dibanding Kabupaten/Kota lainnya di Jawa Timur. Yakin saya, ada ribuan turis yang akan datang nanti,” Addul menambahkan.
Pak Apel tiba-tiba muncul naik motor bravo. Sedikit gaul, rambutnya dipirang kini. Cat warna kuning khas turis.
“Hallo brother, yes or no?” Sapa Pak Apel. Addul Asnan ketawa terbahak-bahak. Mata mereka saling memandang. Ketawa lagi.
“Pak Apel, rambut sampean kenapa kok kayak turis gini?” Addul bertanya.
“Visit Sumenep, brother, masa belum dengar. Kita harus menyesuaikan. Biar tampilan kita menyesuaikan dan bisa berbaur dengan turis-turis,” kata Pak Apel sambil menyedot rokok kretek kesukaannya, oepet.
“Apa sampean yakin banyak turis yang datang Pak Apel?” Asnan mengulang pertanyaannya.
Knalpot bravo masih menderu. Pak Apel masih duduk gagah diatasnya. Asap oepet campur dengan asap motornya. Pak Apel tampak berpikir.
“Sebenarnya ya gak yakin, Nan. Karena turis yang datang tiap tahunnya sedikit. Cuma judul acaranya aja yang di Inggris-Inggriskan: Calender Event Sumenep Visit 2023! Isinya ya tetap orang lokal,” Kata Pak Apel.
Kunci Bravo dimatikan. Pak Apel turun dari motornya. Melihat alat pengeras suara masjid. Mendadak Pak Apel sampaikan ide brilian.
“Dul, Nan, coba umumkan di masjid. Seluruh warga dusun dianjurkan untuk mengecat rambutnya berwarna pirang. Untuk antisipasi, kalau nanti turis yang datang ke Sumenep sedikit,” kata Pak Apel.
“Betul Pak Apel!” Sahut Addul Asnan kompak.
“Minimal kalau kena foto atau syuting wartawan, even-even di Sumenep nanti terlihat ramai, meriah, dihadiri ribuan turis,” pungkas Pak Apel.
Addul Asnan setuju. Keduanya lari ke arah masjid. Pak Apel ngaca di spion bravo, tersenyum dengan rambut pirangnya.
“My name Pak Apel, beside me Addul and Asnan,” Pak Apel mengeja kertas yang ditinggal Addul.
“Yes or No, Let’s Go….!” Kata pak Apel sambil memacu bravonya ke arah Masjid. (*)