LAMONGAN, seputarjatim.com- Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Njero semakin meluas. Selain merendam ratusan rumah di 5 kecamatan, banjir juga merendam akses jalan menuju gedung sekolah. Salah satunya Akses jalan menuju gedung sekolah Madrasah Khozainul Ulum, Desa Bojoasri Kecamatan Kalitengah.
Terendamnya Akses jalan sepanjang dua kilo meter tersebut mengakibatkan proses belajar mengajar di sekolah inipun terganggu. Pasalnya, para siswa yang hendak menuju gedung sekolah harus menerobos banjir. Akibatnya, seluruh pakaian dan peralatan sekolah mereka basah.
Ketinggian air banjir yang merendam akses jalan desa Bojoasri mencapai 50 hingga satu meter. “Kalau banjir yang merendam jalan menuju sekolah sudah hampir tiga hari,” kata Zainul, salah satu guru madrasah Khozainul Ulum kepada wartawan, Kamis (16/2/2023).
Selain Akses jalan menuju sekolah, halaman dan sejumlah ruang kelas juga mulai tergenang banjir akibat luapan sungai Bengawan Njero. Ketinggian air yang masuk ke ruang kelas setinggi mata kaki orang dewasa.
“Kalau hari ini yang sudah tergenang mulai halaman sekolah dan sejumlah ruang kelas,” imbuh abidin.
Meski terganggu karena akses jalan terendam banjir, para siswa tetap nekat terobos banjir.
“Berangkat jam 6 ke sekolah agar tidak ketinggalan. Karena jalan menuju sekolah sudah terendam banjir,” Ujar izam.
Sementara, Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Lamongan Muhammad Muslimin mengatakan, banjir akibat luapan Bengawan Njero di Lamongan telah melanda setidaknya 20 desa di 5 kecamatan di Lamongan. Ke-5 kecamatan tersebut yakni kecamatan Turi, Kalitengah, Karangbinangun, Deket dan Glagah. Selain merendam jalan desa dan tambak, banjir juga merendam sejumlah fasilitas umum seperti gedung sekolah.
“Kami sudah mulai mendistribusikan bantuan untuk para korban banjir akibat luapan Bengawan Njero ini,” terang Muslimin. (mmr)