SUMENEP, seputarjatim.com-Proyek pembangunan tembok saluran irigasi yang terletak di Desa Kapedi, Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan. Pasalnya proyek yang kerjakan pada tahun 2022 dengan menggunakan Dana Desa (DD) tersebut diketahui menggunakan bahan material campuran batu bata putih.
Hal tersebut diketahui saat awak media terjun ke lokasi proyek pembangunan tembok saluran irigasi yang berlokasi di Dusun Bara’ Songai RT 04 RW 03 desa Kapedi.
Tampak terlihat sangat jelas bahwa bahan material yang digunakan untuk proyek tersebut sebagian menggunakan bahan batu bata putih karena lapisan dari tembok saluran irigasi tersebut mengelupas bahkan sebagian sudah ada yang di tambal sulam.
Menanggapi hal tersebut, ketua BIDIK DPC Bluto sangat menyayangkan proyek yang menggunakan uang rakyat tersebut pekerjaannya dikerjakan secara asal-asalan, bahkan dirinya menduga sudah terjadi persekongkolan jahat karena bahan material yang digunakan sudah jelas menyimpang, namun masih saja lolos.
“Saya heran kok bisa proyek dengan anggaran ratusan juta tersebut bisa lolos, apa memang sengaja dilepas pengawasannya sehingga asal jadi,” ucap Dayat terheran-heran. Selasa (20-06-2023).
Tidak hanya itu, Dayat berjanji akan mengungkap beberapa temuan dan persoalan yang terjadi di Desa Kapedi, bahkan dirinya mengaku sudah menyiapkan surat pelaporan kepada aparat penegak hukum agar masalah tersebut di tindaklanjuti secara hukum.
“Nanti akan saya beberkan semuanya, tidak hanya proyek tembok irigasi ini, masih banyak yang lainnya, salah satunya proyek pengaspalan jalan,” terang Dayat.
Sementara itu PJ Kepala Desa Kapedi saat di konfirmasi melalui Aplikasi WhatsAap nya mengaku proyek tersebut bukan dirinya yang mengerjakan, sebab dirinya bertugas sebagai PJ Kepala Desa Kapedi terhitung sejak tahun 2023.
“Maaf boss maksud sy bukan pekerjaan sy , sy kan dari 2023,” ucap Arif. Senin (19-06-2023).
seputarjatim.com akan terus mengembangkan pemberitaan ini dan akan melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak berwenang lainnya sampai prahara pembangunan tembok saluran irigasi yang disinyalir dikerjakan asal-asalan ini terbuka secara terang ke publik. (Bam)