SUMENEP, Seputar Jatim – Dalam mengembangkan produk lokal khas Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, PAUD HI El-Fath, gandeng UMKM menggelar ‘Songennep Parjugha’.
Direktur PAUD HI El-Fath, Nurul Hayati mengatakan, tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan anak-anak usia dini pada dunia usaha sejak dini dengan cara yang menyenangkan.
“Melalui pendekatan pembelajaran berbasis pengalaman langsung, kami ingin mengasah rasa ingin tahu anak-anak tentang dunia di sekeliling mereka, termasuk sektor usaha lokal yang menjadi bagian penting dari perekonomian kita,” ujarnya. Sabtu (2/11/2024).
Lebih dari itu, karta dia, ini bukan hanya memperkenalkan produk kepada anak-anak, tapi juga memberi tahu para orang tua tentang pentingnya mendukung produk lokal.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Yuliana menyampaikan, upaya yang dilakukan pemerintah daerah untuk mengembangkan UMKM diantaranya diskop UKM dan perindag Kabupaten Sumenep selama ini telah memfasilitasi para pelaku UMKM.
“Hal itu untuk mendapatkan sosialisasi terkait perizinan dan legalitas usaha bagi pelaku UMKM. Pengembangan UMKM mengikuti kebijakan yang mengutamakan produk lokal, seperti UMKM batik, keris, ukiran, makanan dan minuman serta jamu,” paparnya.
Ia menegaskan, UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian daerah karena membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Dengan berkembangnya UMKM, diharapkan kesejahteraan masyarakat Sumenep meningkat melalui peningkatan pendapatan dan akses ke pasar yang lebih luas,” tegasnya.
Bidang UMKM, sambung dia, menyambut baik kegiatan sosialisasi ini karena berperan dalam mengenalkan nilai kewirausahaan sejak dini. Ini juga bisa meningkatkan dukungan masyarakat terhadap produk-produk lokal yang dihasilkan UMKM.
“Diharapkan para peserta, termasuk anak-anak dan orang tua, dapat lebih mengenal dunia UMKM dan terinspirasi untuk menghargai serta mendukung produk lokal. Untuk anak-anak, ini bisa menjadi dasar bagi mereka dalam membangun keterampilan dan pemikiran kewirausahaan di masa depan,” harapnya.
Lebih lanjut ia menyatakan, anyaman bambu merupakan produk lokal yang memiliki potensi besar jika dikelola dengan baik. Selama ini, pengelolaan anyaman bambu mungkin masih dilakukan dalam skala kecil dengan pola kerja keluarga atau kelompok kecil.
“Ini merupakan kali pertama ada acara terkait anyaman bambu di PAUD El-Fath, yang dapat memperkenalkan nilai dan potensi kerajinan anyaman bambu kepada masyarakat serta menumbuhkan minat terhadap kerajinan lokal di kalangan generasi muda,” pungkasnya. (Sand/EM)
*