SASTRA: Gontor, Menulis dan Tulisan*

110
×

SASTRA: Gontor, Menulis dan Tulisan*

Sebarkan artikel ini
IMG 1335
(foto: istimewa)

Seputarjatim.com- Menulis adalah mengajar. Tulisan mampu mengajari. Demikian jargon yang diajarkan Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, kepada para santrinya. Maka jangan heran jika pemandangan yang ada di seluruh lingkungan Pondok Modern Gontor penuh tulisan. Bermacam-macam. Mulai dari kosakata harian Arab-Inggris lengkap dengan artinya. Penulisan aturan-aturan harian santri, penulisan nama kamar dan rayon. Ya, seluruh lingkungan Pondok Modern Gontor penuh tulisan. Tulisan dibuat untuk mengajari santri.

Para santri Gontor juga penulis. Aktifitas menulis sudah dimulai sejak pagi hari, tepatnya usai shalat Subuh berjamaah. Para santri diwajibkan menulis 5 hingga 10 kosakata Arab dan Inggris setiap harinya. Kosakata ini wajib ditulis di buku saku masing-masing santri. Namanya buku saku, harus ada di saku. Dibawa kemanapun.

Waktu sarapan pagi tiba. Para santri berangkat ke dapur. Di dapur, tetap dipenuhi tulisan. Santri antri berbaris menatap tulisan. Tulisan itu digantung di loket pengambilan nasi dan lauk pauk. Jenis lauk pauk berbahasa Arab-Inggris, Hadist-hadist etika soal makan minum, aturan santri tidak boleh mengambil lauk pauk dua kali. Semua itu ditulis, di dinding dapur dan papan khusus.

Baca Juga :  Sumenep Kota Terbesar Sepeda Tua

Usai sarapan, para santri masuk ke kelas untuk belajar. Di kelas para santri diwajibkan menulis. Rangkuman pelajaran yang diterangkan ustadz akan diperiksa secara berkala setiap minggunya. Santri yang tidak menulis akan menerima teguran wali kelas. Aktifitas belajar santri Gontor dimulai sejak pukul 7 pagi, berakhir pukul 1 siang.

Keluar kelas para santri berangkat ke Masjid Jamik untuk menunaikan shalat dhuhur berjamaah. Di masjid juga sama, dipenuhi tulisan. Mulai dari tempat wudu’, tangga masjid, tempat sandal dan sepatu, penuh tulisan.

Dan sore hari, tepatnya setelah shalat ashar, para santri kembali diwajibkan menulis. Lagi-lagi sejumlah kosakata Arab-Inggris harus dicatat dan dihafalkan. Santri juga diminta untuk merangkai kata-kata tersebut dalam susunan kalimat. Dimana? Di buku saku. Yang dibawa kemanapun.

Baca Juga :  Gagal Beraksi, Pencuri Motor Babak Belur Dihakimi Massa

Malam tiba aktifitas menulis terus berlanjut. Didepan kamar dan rayon, santri diwajibkan belajar. Membaca, menulis, menghafal. Hingga pukul 9 malam, para santri dibolehkan untuk beristirahat. Tidak langsung tidur. Setelah masuk kamar, mereka duduk dan diabsen satu persatu. Selanjutnya, santri diminta meneriakkan kosakata yang ditulis didalam buku saku.

Gontor dan menulis sangat identik. Pondok Modern Gontor sangat menghargai tulisan. Karena memang tulisan dapat mengajari. Tulisan seperti guru. Pesan KH Hasan Abdullah Sahal, salah seorang Pimpinan Pondok Modern Gontor: Teruslah membaca, belajar menulis untuk menciptakan tulisan. Tulislah yang baik-baik. Karena Tulisanmu, akan mengajari. (* Didik Setia Budi, alumni Gontor, hobi menulis)

Tinggalkan Balasan