SUMENEP, seputarjatim.com- Hiruk pikuk politik jelang Pilkada Sumenep menjadi perhatian khusus Husin Satriawan, politisi senior Partai Gerinda. Sejumlah nama digadang-gadang maju, beberapa nama dari birokrat, selebihnya tokoh agama.
“Tentu karena saya orang Sumenep dan cinta Sumenep, harus tahu dan ikut berpikir sosok calon pemimpin Sumenep kedepan,” kata Husin Satriawan membuka percakapan, Kamis, 19/03/2020.
Husin menjelaskan, dari beberapa nama yang muncul belakangan terakhir sudah dikenal luas masyarakat.
“Achmad Fauzi, Nyi Eva, Kyai Unais, Ra Mamak, Pak Malik, semua kan sudah terkenal. Nah tapi yang satu ini, Fattah Jasin, saya kok baru dengar namanya,” ungkapnya.
Husin Satriawan, yang juga menjadi Ketua Takmir Masjid Jamik berharap pesta demokrasi kali ini akan melahirkan sosok pemimpin yang ideal.
“Yang ikhlas dan tulus memimpin. Kalau memang dari birokrat ada, tidak harus dari tokoh Kyai,” sambungnya.
Dalam konteks pengelolaan dan pemeliharaan Masjid Jamik misalnya, menurut Husin pemerintah daerah khususnya Bupati Sumenep belum terlalu berperan aktif.
“Puluhan tahun kami, Masjid Jamik Sumenep ini, jalan sendiri dan hidup sendiri. Ada perayaan Maulid pemerintah menggelar sendiri, kami menggelar sendiri. Kenapa sulit padu?” katanya.
Husin juga mengaku heran, status Masjid Jamik sebagai masjid peninggalan leluhur Sumenep jutru terkadang dimusuhi. “Ini ada apa?” tanya pria yang juga Purnawirawan Kopassus tesebut.
Berangkat dari pengalaman ini, maka Husin berharap nantinya Bupati yang terpilih adalah sosok yang perhatian akan kemajuan Masjid Jamik.
“Ingat ya, pemimpin Sumenep kali ini tidak harus seorang Kyai. Tapi mutlak berhati Kyai,” pungkas anak buah Prabowo itu. (mg3/red)