SUMENEP, seputarjatim.com– Utusan 10 Desa di Kabupaten Sumenep menghadiri acara pencegahan stunting yang diadakan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, di aula Kantor Kementerian Agama Sumenep, Kamis, 12/09/2019.
Semangat para ibu-ibu yang datang dalam acara koordinasi pendampingan ibu hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan Anemia Mencegah Stunting ini patut diancungi jempol. Peserta dari 10 desa mengirim utusan masing-masing sebanyak 8 orang untuk menerima pembekalan dan pengetahuan mengenai bahaya stunting.
Dalam sambutannya Agus Mulyono, Kepala Dinas Kesehatan Sumenep mengucapkan terimakasih kepada para aktivis anti sunting yang hadir. Menurut Agus, tanpa adanya koordinasi bersama masyarakat, maka pencegahan stunting tidak akan tercapai secara maksimal.
“Diharapkan ibu dan bapak yang hadir saat ini mohon, sampaikan dengan baik dan dampingi ibu hamil sehingga ibu dan anak sehat, karena ibu yang hamil sangat membutuhkan makanan yang sehat dan bergizi. Selain itu makanan pemberian makanan pendamping (PMK) ini juga perlu dilakukan terutama pada kehamilan 3 bulan karena disitu terjadi penguatan dan penyusunan sel-sel saraf dan sel-sel otak, sel-sel otak lainnya yang nantinya akan sangat dibutuhkan anak ketika lahir,” terang Agus dalam sambutannya.
Afi, salah seorang pemateri dari Dinas Kesehatan Jawa Timur mengatakan bahwa berat badan anak pada saat lahir tidak boleh dibawah angka 2,5Kg. Dinas kesehatan Jatim menurut Afi memberikan penghargaan khusus terhadap Kabupaten Sumenep, karena berat rata-rata bayi yang lahir di Sumenep diatas 2,5 Kg. (far/red)