SUMENEP, Seputar Jatim – Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, dinobatkan sebagai Tokoh Pemimpin Inspiratif: Penjaga Harmoni Seni dan Budaya 2025, pada Malam Anugerah SMSI Award 2025.
Penghargaan ini diberikan oleh Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Sumenep sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan komitmen Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, dalam menjaga, mengembangkan, dan melestarikan seni serta budaya lokal selama masa kepemimpinannya.
Pemerintah Kabupaten Sumenep berhasil meraih berbagai prestasi, baik di tingkat regional maupun nasional, khususnya dalam sektor budaya, pariwisata, dan pelayanan publik.
“Pak Bupati telah menunjukkan kepemimpinan yang konsisten dalam mengangkat potensi budaya lokal ke panggung nasional. Ini bukan hanya sekadar pelestarian, tapi juga inovasi budaya yang membanggakan,” ujar Ketua SMSI Sumenep, Wahyudi, dalam sambutannya, Rabu (28/5/2025).
Menurutnya, salah satu capaian nyata adalah suksesnya berbagai event budaya yang digelar secara berkelanjutan sepanjang tahun, termasuk Festival Ojung dan Festival Musik Tong-Tong, yang kini telah masuk dalam agenda resmi Karisma Event Nusantara (KEN) 2025 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
“Festival Musik Tong-Tong bukan hanya menjadi atraksi lokal. Ini telah menjelma menjadi ikon budaya Madura yang dikenal hingga mancanegara,” bebernya
Menurutnya, keberhasilan tersebut menjadi tonggak penting bagi Sumenep sebagai daerah yang tidak hanya kaya akan warisan budaya, tetapi juga memiliki pemimpin yang mampu menjadikan budaya sebagai fondasi pembangunan.
Sementara itu, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung upaya pelestarian budaya di Sumenep.
“Saya sangat mengapresiasi penghargaan dari SMSI ini. Ini bukan penghargaan untuk saya pribadi, melainkan untuk seluruh masyarakat Sumenep yang selama ini turut menjaga tradisi dan nilai-nilai kearifan lokal,” ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya peran media sebagai mitra strategis pemerintah, khususnya dalam membentuk opini publik yang sehat dan mencerdaskan.
“Pemkab Sumenep selalu membuka ruang dialog bersama media, termasuk SMSI. Media bukan hanya penyampai informasi, tapi juga sahabat dalam mengawal pembangunan dan budaya,” tegasnya.
Ia berharap agar semangat kolaborasi lintas sektor dapat terus diperkuat untuk menjadikan Sumenep sebagai model pembangunan berbasis budaya.
“Sumenep hari ini bukan sekadar dikenal sebagai daerah penghasil garam atau kota keraton, melainkan telah menjelma sebagai pusat kebudayaan Madura yang tumbuh dengan inovasi dan kolaborasi,” harapnya.
Dengan penghargaan tersebut, ia pun mengukuhkan dirinya sebagai sosok pemimpin yang mampu menyelaraskan modernitas dengan akar budaya lokal, sebuah langkah penting menuju Sumenep secara global. (EM)
*