SUMENEP, Seputar Jatim – Ziarah Kubur atau ‘Nyekar’ menjadi tradisi bagi masyarakat Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang biasa dilakukan menjelang bulan Ramadhan pada ‘Rebbu Pongkasan’ atau Hari Rabu bisa juga Jum’at terakhir.
“Nyekar sudah menjadi budaya dan tradisi yang mengakar di masyarakat, yang di dalamnya terdapat kegiatan tabur bunga dan bersih-bersih kuburan,” ucap Budayawan Sumenep, Ibnu Hajar, Jum’at (28/2/2025).
Menurutnya, Nyekar menjadi sebuah kewajiban masyarakat saat ini. Selain, ada keyakinan spiritual ketika Ramadhan atau menurut sebagian orang ‘ahli kubur libur dari siksaan’ juga sebagai bentuk penghargaan kepada leluhur yang telah mendahului.
“Nilai bersih-bersih kuburan juga erat kaitannya dengan tradisi masyarakat yang mengunjungi pemakaman setelah puncak lebaran Idul Fitri usai solat dengan berdoa bersama dan menaburkan bunga,” jelasnya.
“Nyekar ini menjadi budaya di masyarakat artinga tidak hanya menjadi bentuk ritual kebudayaan tetapi di dalamnya juga mengandung unsur spritualitas, sebagai penghargaan kepada mereka yang telah mendahului kita,” tegasnya.
Selain tradisi Nyekar pada Rabu atau Jum’at terakhir jelang Ramadhan, pihaknya menyampaikan, biasanya juga dilakukan kumpul keluarga untuk berdoa bersama bagi keselamatan dan leluhur yang telah meninggal.
“Tradisi Nyekar ini baik dan akan terus dilestarikan, maka kita harus bisa menjadikan kebiasaan ini sebagai budaya yang baik untuk diturunkan kepada generasi mendatang.” pungkasnya. (Sand/EM)
*