News

Diduga Sering Selingkuh, Mahasiswa Desak Kampus STKIP PGRI Sumenep Pecat Oknum Dosen Berinisial MKH

×

Diduga Sering Selingkuh, Mahasiswa Desak Kampus STKIP PGRI Sumenep Pecat Oknum Dosen Berinisial MKH

Sebarkan artikel ini
IMG 20250325 WA0028
BERKOMITMEN: Saat tuntutan mahasiswa direspon baik oleh pihak kampus STKIP PGRI Sumenep (SandiGT - Seputar Jatim)

SUMENEP, Seputar Jatim– Puluhan mahasiswa, menggelar aksi demonstrasi di depan Kampus STKIP PGRI Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Aksi tersebut menuntut pemecatan oknum dosen bergelar doktor berinisial MKH, yang diduga terlibat dalam skandal asusila.

Bahkan, demonstrasi ini juga sebagai respons atas laporan dari berbagai pihak, termasuk istri dosen tersebut berinisil D, yang menyatakan bahwa suaminya sering selingkuh selama empat tahun bersamnya.

“Anak umur satu tahun, ayahnya selingkuh. Anak umur dua tahun, selingkuhannya punya anak. Anak umur tiga tahun, ayahnya selingkuh lagi dengan orang yang berbeda,” ujar D, Selasa (25/3/2025).

Baca Juga :  Bani Insan Peduli Bagi-bagi Zakat Mal kepada Masyarakat Kecil di Sumenep

Menurut D, bahwa di Kampus STAIM tempat MKH yang juga mengajar telah dinonaktifkan. Akan tetapi di Kampus STKIP PGRI Sumenep belum mengambil langkah tegas.

“Saya berharap predator seksual itu dikeluarkan dari kampus,” ucapnya.

Dalam pantauan media ini, aksi yang dipimpin langsung oleh Ketua BEM STKIP PGRI Sumenep, Moh. Nurul Hidayatullah itu berlangsung kondusif.

Ia pun menegaskan, bahwa mahasiswa tidak akan berhenti sampai ada keputusan konkret dari pihak kampus.

“Kami tidak hanya menuntut klarifikasi, tetapi tindakan nyata. STKIP PGRI Sumenep harus mencopot dan memecat dosen yang mencoreng nama baik kampus,” bebernya.

Baca Juga :  Disbudporapar Sumenep Tergetkan 800 Kunjungan Wisatawan pada Liburan Idul Fitri 2025

“Kami tidak akan diam. Kami ingin kampus ini bersih dari dosen yang tidak bermoral. Jika pimpinan kampus tidak segera bertindak, kami akan melakukan aksi lebih besar,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua III, Bidang Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumenep, M. Fauzi menyampaikan, bahwa keputusan dari pimpinan kampus akan dikeluarkan selambat-lambatnya pada Jumat, 28 Maret 2025 mendatang.

“Jika tidak ada keputusan sampai hari tersebut, maka saya siap mundur dari jabatan saya,” tegas Fauzi,” pungkasnya. (Sand/EM)

Tinggalkan Balasan