SUMENEP, seputarjatim.com- Puluhan tahun tanpa listrik. Dipaksa gelap, Masalembu. Terjauh, karena Pulau ini “nyaris” masuk wilayah Kalimantan.
“Apa karena kami jauh, lantas seperti dilupakan?” kata Amril membuka percakapan, Rabu, 25/03/2020.
“Apakah terlalu berat, jika kami meminta penerangan?” sambungnya sambil melihat tiang-tiang terpancang.
Amril mengungkapkan, sejak tiang listrik PLN datang, warga terlihat riang. “Rencana” mengusir gelap dari Pulau Masalembu disambut antusiasme semua kalangan.
“Anda bayangkan puluhan tahun tanpa listrik. Bagaimana sekolah kami, puskesmas kami, sarana pemerintahan, rumah-rumah. Coba matikan meteran listrik di rumah anda sehari saja, dan rasakan, itulah kami,” katanya terbata-bata.
Dan wajar, menurut Amril, penancapan ratusan tiang listrik di sepanjang titik Masalembu adalah hal yang sangat ditunggu warga.
“Semoga tak lama, dan listrik nyala,” harapnya.
Terpisah, Darul Hasyim Fath, anggota DPRD Sumenep meminta agar proses pemasangan jaringan listrik di Pulau Masalembu berjalan sesuai rencana.
“Ini program pemerintah pusat termasuk provinsi. Jangan pernah menunda lagi dengan alasan apapun. Listrik sesegera mungkin harus bisa dinikmati warga,” kata Darul di sela agenda resesnya, Rabu, 25/03/2020.
Masuknya listrik di Pulau Masalembu, menurut Darul menjadi manifestasi komitmen pemerintahan Jokowi terhadap nasib-nasib warga pulau terpencil.
“Kami dukung Pak Jokowi kok, Jokowi menang disini. Layak kami meminta listrik pada Presiden,” imbuhnya.
Saat ini, euforia listrik menjalar di penjuru Masalembu. Kata Amril, karena ini asa. Puluhan tahun. Setelah dipaksa gelap. (mg4/red)