Jawa Timur

PD Muhammadiyah Sumenep Tetapkan Awal Ramadhan 1 Maret 2025

×

PD Muhammadiyah Sumenep Tetapkan Awal Ramadhan 1 Maret 2025

Sebarkan artikel ini
IMG 20250224 WA0002
MENJELASKAN: Ketua PD Muhammadiyah Sumenep, Moh. Zeinudin (SandiGT - Seputar Jatim)

SUMENEP, Seputar Jatim – Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, secara resmi telah menetapkan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 1446 Hijriah berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal.

“1 Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu Pahing, 1 Maret 2025. Artinya, warga Muhammadiyah akan memulai ibadah puasa lebih awal dibandingkan kemungkinan ketetapan pemerintah yang masih menunggu hasil rukyat, ujar Ketua PD Muhammadiyah Sumenep, Moh. Zeinudin. Senin (24/2/2025).

Ia menegaskan, metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang digunakan Muhammadiyah adalah cara paling akurat, ilmiah, dan tidak bergantung pada faktor cuaca.

Baca Juga :  Setara dengan Rumah Sakit Lain, RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Resmi Naik Tipe B

“Metode hisab ini telah lama menjadi pegangan Muhammadiyah karena berbasis ilmu falak modern yang memberikan kepastian. Dengan Hisab Hakiki Wujudul Hilal, kita tidak perlu menunggu pengamatan visual yang sering kali terganggu mendung atau keterbatasan alat. Kalender Islam bisa ditetapkan jauh hari sebelumnya,” tegasnya.

Dalam metode ini, lanjut dia, awal bulan hijriah ditetapkan berdasarkan posisi hilal yang sudah wujud di atas ufuk, meskipun belum kasat mata. Inilah yang membedakannya dengan metode rukyat yang masih mengandalkan visibilitas langsung.

“Dengan hisab, kita memiliki sistem penanggalan yang lebih tertata dan tidak bergantung pada faktor eksternal. Kepastian ini sangat penting untuk ibadah umat,” bebernya.

Meski perbedaan metode antara Muhammadiyah dan pemerintah masih sering terjadi, pihaknya mengajak masyarakat untuk tidak menjadikannya sebagai polemik berkepanjangan.

“Perbedaan ini adalah bagian dari dinamika intelektual Islam yang seharusnya dipahami dengan sikap dewasa.Tidak perlu ada yang diributkan, setiap metode memiliki dalil dan argumentasi ilmiah yang kuat. Yang terpenting, kita semua tetap satu dalam ukhuwah Islamiyah,” jelasnya.

Muhammadiyah juga menetapkan bahwa Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin Pahing, 31 Maret 2025. Perbedaan waktu perayaan Idul Fitri pun kemungkinan kembali terjadi, sebagaimana yang telah menjadi fenomena tahunan di Indonesia.

“Dalam maklumat yang sama, Muhammadiyah juga menetapkan awal Dzulhijjah 1446 H pada Rabu Kliwon, 28 Mei 2025. Dengan demikian, Hari Arafah (9 Dzulhijjah) jatuh pada Kamis Pon, 5 Juni 2025, dan Idul Adha 10 Dzulhijjah dirayakan pada Jumat Wage, 6 Juni 2025,” ucapnya.

Baca Juga :  Jadi Sejarah Baru, Festival Musik Tong-Tong Sumenep Masuk Kalender KEN 2025

Lebih lanjut ia mengatakan, keputusan ini diumumkan secara resmi oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam konferensi pers pada 12 Februari 2025. Seperti tahun-tahun sebelumnya, maklumat ini diprediksi akan menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat, terutama di media sosial, di mana perbedaan metode penentuan kalender Islam selalu menarik perhatian.

Namun, pihaknya menyampaikan, di balik perbedaan ini, ada satu hal yang pasti: Muhammadiyah tetap teguh pada keyakinannya, menghadirkan kepastian bagi umat, dan menawarkan metode yang berbasis pada ilmu pengetahuan modern.

“Yang terpenting adalah kita saling menghormati, karena esensi dari semua ini adalah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah,” tukasnya. (Sand/EM)

*

Tinggalkan Balasan