SUMENEP, seputarjatim.com– Tradisi penjamasan keris lazim dilakukan oleh tokoh -tokoh adat Desa Aeng Tong-Tong, Kecamatan Bluto, Sumenep, Jawa Timur, setiap tahunnya di Taman Sare Keraton Sumenep.
Prosesi penjasaman tidak dilakukan sembarangan. Air-air diambil dari beberapa titik saja, lebih tepatnya di tujuh titik, salah satunya di Taman Sare Keraton Sumenep.
“Ritual untuk air dari jaman dulu diambil dari tujuh sumur dan tujuh mata air gunung”, terang Empu Sanamo, Senin, 02/09/2019.
Empu Sanamo juga menuturkan bahwa angka tujuh memiliki beberapa alasan jika segala sesuatunya dimuka bumi memiliki makna tujuh. Seperti halnya langit yang memiliki tujuh lapis, terciptanya bumi yang berlapis tujuh, dan juga bilangan hari yang berjumlah tujuh.
“Karena alasan itu para sesepuh sudah memutuskan bahwa penjamasan juga dilakukan pada hari ketujuh,” ujar Empu Sanamo
Menurut Empu Sanamo, air pertama diambil di Taman Sare Keraton Sumenep, kedua di Desa Lembung, ketiga di Desa Langsar, keempat di Tanah Merah, kelima di Desa Talang, keenam di Desa Sera, dan ketujuh di Desa Aeng Tong-Tong. Puncak dari acara penjasaman pusaka bertempat di Bujuk Agung Desa Aeng Tong-Tong, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep. (far/red)