SUMENEP, Seputar Jatim – Sejumlah kepala desa (kades) di Sumenep, Madura, Jawa Timur, kecewa karena Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) diduga diperjual belikan.
Salah satu Kepala Desa yang tak ingin disebutkan namnya mengaku sangat kecewa dengan oknum yang memperjual belikan program itu, yang seharusnya program itu diterima oleh masyarakat bawah.
“Benar, untuk mendapatkan program BSPS itu, kita bayar Rp 3,5 juta per unit, dan itu rata untuk setiap desa, belum lagi untuk Bayar Pendamping.” katanya, Kamis (2/1/2025).
“Terus terang saya sangat kecewa dengan peristiwa ini, masak bantuan dari pemerintah pusat untuk rakyat malah diperjual belikan? ini kan sangat tidak etis,” sesalnya.
Sementara itu Ketua LSM Brigade 571 Wilayah Madura, Sarkawi menyampaikan, bahwa untuk Program BSPS di Sumenep itu ada dugaan diperjual belikan.
Ia pun sudah mengantongi data valid terkait dugaan pungutan sebesar Rp 3,5 juta per unit untuk mendapatkan bantuan tersebut.
“Untuk mendapatkan bantuan, warga disinyalir harus membayar terlebih dahulu kepada koordinator,” tegasnya, Kamis (2/1/2024).
Lanjut ia menyatakan, pihaknya akan mengawal persoalan ini agar program pemerintah berjalan sesuai aturan.
Saat dikonfirmasi terpisah melalui sambungan telepon WhatsApp, Kordinator Program BSPS Kabupaten Sumenep, belum merespon terkait masalah tersebut hingga berita ini diterbitkan. (EM)
*