SUMENEP, seputarjatim.com–Untuk memperkenalkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, SMPN 4 Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar pertemuan bersama wali murid sekaligus dibarengi dengan pembagian raport. Sabtu (25-06-2022)
Pihak sekolah mengemas projek penguatan profil pelajar Pancasila tersebut dengan kewirausahaan bertemakan ” Karyaku Untuk Negeriku”.
Endang Agus Sulasmi selaku Kepala Sekolah SMPN 4 Sumenep saat ditemui usai kegiatan mangatakan, tujuan kegiatan ini sebagaimana tema, bahwa tujuan Kurikulum Merdeka melalui Program Sekolah Penggerak adalah untuk menumbuhkan profil pelajar Pancasila. Dengan harapan, peserta didik SMPN 4 nantinya dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Serta, jiwa kewirausahaan yang berkebhinekaan global terbangun lebih dini. Dengan tidak meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal yang telah mengakar dan membudaya.
“Projek penguatan profil pelajar Pancasila menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang berbeda dengan pembelajaran berbasis proyek dalam program intrakurikuler di dalam kelas,” ujarnya.
Lanjut mantan kepala sekolah SMPN 1 Ambunten ini menjelaskan, ada Enam Dimensi Karakter Profil Pelajar Pancasila yakni Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berkebhinekaan Global, Mandiri, Bergotong Royong, Bernalar Kritis, dan Kreatif.
“Semoga kegiatan ini dapat mewujudkan peningkatan layanan, akses, dan mutu pendidikan di Kota Sumenep. Serta, menjadikan peserta didik yang berintegritas, jujur, disiplin, dan melahirkan generasi penerus bangsa yang unggul,” harapnya.
Sekedar untuk diketahui, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi tidak formal, struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.
Untuk mencapai penguatan profil pelajar pancasila, pastinya tidak lepas dari kurikulum merdeka. Dalam kurikulum ini, alokasi waktu dan jam pembelajaran diberikan dalam satu tahun, dan guru bebas untuk merancang jam pembelajaran, sehingga guru bisa merancang jam pembelajaran dengan untuk mencapai penguatan profil pelajar pancasila melalui projek.
Dalam hal ini siswa akan dibebankan suatu tema projek yang sesuai dengan kompetensi dan potensi yang ia miliki. Dengan pembelajaran berbasis projek, siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan saja, tetapi pengimplementasian dalam kehidupan sehari-hari. (*)