SIDOARJO, seputarjatim.com– Upaya menangkal berita hoax, wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Sidoarjo (Forwas) membekali para siswa SMK Plus NU Sidoarjo, Jawa Timur, dengan ilmu jurnalistik dasar. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan generasi milenial tidak mudah terprovokasi oleh berita bohong dan lebih bijak dalam bermedia sosial.
Ketua Umum Forwas, Eko Yudho mengatakan, sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi milenial agar santun dalam menggunakan media sosial, Forwas sengaja menggelar kegiatan ini di lingkungan pendidikan. Karena media sosial saat ini sangat mengkhawatirkan bagi siswa, dengan maraknya berita hoax.
“Kegiatan jurnalisme sangat dibutuhkan untuk mengcounter berita bohong. Sehingga para siswa mampu membedakan berita hoax atau bukan. Tak hanya itu mereka juga tidak gagap lagi terhadap ilmu jurnalistik sekaligus bijak bermedsos,” kata Eko yang juga jurnalis SCTV dan Indosiar, Senin, 16/12/2019.
Menurutnya, program ini akan terus berlanjut di beberapa SMK/SMA di Sidoarjo, mengingat sebagai insan pers memiliki tanggung jawab terhadap perubahan akhlak generasi penerus bangsa. “Kita usahakan program ini akan istiqomah, karena sebagai lembaga, kita mempunyai tanggung jawab terhadap moral dan moril generasi milenial,” ujarnya.
Para siswa mendapatkan materi seputar jurnalistik dasar televisi dan teknik pengambilan video jurnalistik, yang disampaikan oleh dua kontributor televisi swasta nasional, yakni Jack Roby dan Rko Hardiansyah.
Sementara pihak sekolah sangat mengapresiasi dan senang dengan adanya pelatihan jurnalistik ini. Pihaknya berharap, para siswa mampu memahami berita hoax atau bukan, lebih bijak dan berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
“Kami sangat senang para siswa dibekali ilmu jurnalistik. Karena kami membutuhkan ilmu jurnalistik ini. Sehingga tidak ada yang menyimpang dari hukum dan melanggar undang-undang IT. Supaya anak-anak tidak seenaknya menulis yang kurang baik di media sosial,” kata Kepala SMK Plus NU Sidoarjo, Ummu Faizah.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa kegiatan ini sangat positif karena mampu mencetak penulis yang handal, mengurangi siswa bermain gawai, siswa mampu mengupload video atau berita yang positif tentang situasi dan kondisi yang ada di sekitarnya.
“Kami berharap akan ada pelatihan lanjutan yang dilakukan oleh Forwas di sekolah ini. Agar para siswa mampu terjun di bidang jurnalistik. Alhamdulillah bila nantinya ada siswa kami yang bisa menjadi jurnalis, kami sangat bangga sekali,” ungkapnya. (mi/red)