NewsHukum & KriminalPendidikan

Bak Istana Sultan, 4 Toilet Sekolah Dasar Di Sumenep Telan Anggaran 500 Juta

1450
×

Bak Istana Sultan, 4 Toilet Sekolah Dasar Di Sumenep Telan Anggaran 500 Juta

Sebarkan artikel ini
Toilet yang di bangun dengan anggaran 125 juta di SDN.Lalangon I Kecamatan Manding.
Foto:Toilet yang di bangun dengan anggaran 125 juta di SDN.Lalangon I Kecamatan Manding.

SUMENEP, seputarjatim.com-Pembangunan toilet Sekolah Dasar ( SD) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tengah viral karena menelan biaya sekitar 500 Juta Rupiah. Dalam proyek ini, toilet ratusan juta tersebut dibangun di empat sekolah dasar baik daratan maupun kepulauan.

Empat sekolah tersebut yakni, SDN Lalangon 1 Kecamatan Manding, SDN Guwa-Guwa 1 Kecamatan Raas, SDN Dungkek 1 Kecamatan Dungkek, dan SDN Pordapor 2 Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep.

Berdasarkan data yang dikantongi media seputarjatim.com nilai proyek pembangunan satu toilet tersebut mencapai Rp 125 juta. Sehingga total anggaran untuk pembangunan 4 toilet mencapai setengah miliar rupiah atau Rp 500 juta.

Penjaga sekolah SDN.Lalangon 1 membenarkan bahwa di sekolah tersebut ada pembangunan toilet yang di bangunan  pada tahun pertengahan tahun 2022 dengan anggaran ratusan juta.

Baca Juga :  Diduga Tak Profesional, Pengamat Hukum Sebut Humas Polres Sumenep Layak di Demosi Ke Papua

“Saya mengetahuinya karena pihak pelaksana sempat memasang papan yang memuat nilai proyek, tetapi sekarang papan tersebut sudah dicopot. Angkanya sekitar Rp 125 juta. Ada empat kamar mandi, tetapi kondisinya seperti ini, menggunakan ember,” jelas Nono, penjaga SDN Lalangon 1, Rabu (5/7/2023).

Menanggapi viralnya toilet bak istana sultan tersebut, Kabid Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Sumenep, Ardiansyah, menjelaskan, pembangunan tersebut mengikuti ketentuan penggunaan dana alokasi khusus (DAK).

“Terdapat aturan terkait hal ini, termasuk perbedaan harga antara satu kabupaten dengan kabupaten lainnya. Intinya, kami sudah mematuhi aturan tersebut,” kata Ardiyansah.

Baca Juga :  Hari Ibu, Siswa di Sumenep Membasuh Kaki Ibu

Ditempat terpisah, Fauzi AS salah satu pemerhati kebijakan publik yang ada di kota keris ini secara tegas mengkritik terkait pembangunan tersebut, dirinya menyebut pengeluaran sebesar Rp 125 juta untuk membangun toilet adalah pemborosan anggaran.

“Penegak hukum harus turun tangan untuk melihat temuan ini. Ada toilet sekolah yang menghabiskan dana Rp 125 juta. Saya yakin ada indikasi korupsi di sana. Bayangkan, biaya membangun toilet sekolah hampir setara dengan membangun rumah di pedesaan,” ucapnya. (Bam)

Tinggalkan Balasan