Pemerintahan

Bangun Pasar Tradisional, Membangun Ekonomi Kerakyatan

165
×

Bangun Pasar Tradisional, Membangun Ekonomi Kerakyatan

Sebarkan artikel ini
pasar
Pasar Anom Kota Sumenep menjadi penggerak ekonomi masyarakat Kabupaten Sumenep. (dok/ Didik/ SJ foto)

SUMENEP, seputarjatim.com Pasar menjadi penggerak ekonomi masyarakat di berbagai daerah. Pasar juga menjadi pusat interaksi permintaan dan penawaran baik berupa barang dan jasa. Di Pulau Madura, khususnya di Sumenep, daya tarik terhadap pasar tradisional masih tinggi dibandingkan pasar modern.

Kondisi ini dipicu oleh persaingan harga yang terpaut jauh. Pasar tradisional memiliki harga lebih murah dibanding pasar modern. Akan tetapi, tumbuhnya pasar-pasar modern tak terhindarkan. Mereka yang memilih pasar modern beralasan, belanja di pasar modern lebih praktis, kondisi bangunan pasar yang tertata, tidak kotor dan becek.

Baca Juga :  Lewat Pawai Kemerdekaan RI, PPK Lenteng Sosialisasikan Pemilu Tahun 2024

Tentu kedua tipe pasar baik tradisional dan modern ini mempunyai kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Untuk menciptakan sinkronisasi antara keduanya, perlu adanya campur tangan pemerintah daerah.

pasar 222
Pasar tradisional masih menjadi primadona masyarakat di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. (dok/ Didik/ SJ foto)

Kabupaten Sumenep kini tengah gencar melakukan revitalisasi pasar. Langkah ini sebagai upaya membangun perekonomian masyarakat, dan mempertahankan eksistensi pasar tradisional.

“Dalam setahun terakhir kita sudah lakukan revitalisasi pasar tradisional. Pemerintah daerah membangun ulang pasar-pasar yang bangunannya sudah kurang layak. Tujuannya agar perekonomian di Desa dan Kecamatan makin berkembang,” terang Achmad Fauzi, Wakil Bupati Sumenep saat diwawancara wartawan, Sabtu, 21/09/2019.

Baca Juga :  Mahasiswa UNIPDU Gelar Workshop Digital Marketing
pasar tktktktk
Pemkab Sumenep melakukan revitalisasi pasar-pasar di sejumlah Kecamatan menjadi lebih representatif. (dok/ Didik/ SJ foto)

Implementasi kebijakan revitalisasi diarahkan untuk mengadopsi manajemen pasar modern. Dilihat dari citra pasar tradisional yang kumuh, diharapkan dengan revitalisasi ini pasar tradisional menjadi lebih representatif, lebih bersih, parkir pengunjung tertata, lokasi lapak penjual yang lebih tertata, dan nantinya akan memberikan dampak  tingkat kunjungan masyarakat.

Menurut Fauzi yang juga politisi PDI Perjuangan ini, pemerintah juga terus mengkaji pola zonasi pasar tradisional dan pasar modern. Pasar modern seperti minimarket dan supermarket, harus dibangun terpisah agar keberadaan pasar tradisional tetap terjaga.(far/red)

Tinggalkan Balasan