PAMEKASAN, seputarjatim.com- Bupati Sumenep Achmad Fauzi terus kampanye untuk mengembalikan moda transportasi Kereta Api di Madura.
Langkahnya mulai dari bersurat ke Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, hingga memasang puluhan Banner disepanjang jalan di Pulau Madura.
Banner bertuliskan “Adukung Usahana Achmad Fauzi Mabede Kereta Api Pole” tersebar luas dari ujung timur Kabupaten Sumenep hingga Bangkalan.
Sayangnya, metode pemasangan baleho dan banner yang dilakukan menuai kritik warga. Sebab sebagian besar dipaku di pohon di jalan-jalan protokol Kota Pamekasan.
“Antusias dalam melakukan perubahan boleh. Namun juga harus memperhatikan dampak negatif dari apa yang dilakukan. Seperti halnya banner dukungan tersebut di paku di pohon, itu kan tidak boleh,” kata Alung, aktivis HMI Pamekasan.
Alung juga menambahkan, bahwa Pemkab Pamekasan harus tegas menertibkan baleho atau banner yang dipaku di pohon.
“Pemerintah harus tegas. Cabut baleho atau banner yang dipaku di pohon apalagi tidak berizin. Karena hal kecil seperti ini jika dibiarkan akan menjadi kebiasaan dan berakibat fatal nantinya,” tegasnya.
Terkait hal ini, Hasanurrahman, Kasi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Pamekasan mengaku akan menindaklanjuti.
“Kita punya Perbub No 11 Tahun 2017. Terkait reklame yang tidak berizin, salah penempatan, izinnya sudah jatuh tempo, dipaku pada pohon dan rusak, itu melanggar,” katanya.
Rencananya menurut Hasan, semua banner yang melanggar itu akan ditertibkan secepatnya. (din/red)