Pasar Ternak di Sumenep Mulai Sepi Akibat Penyakit BEF, DKPP Masih Lakukan Upaya Pencegahan

- Redaksi

Kamis, 9 Januari 2025 - 20:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TERPANTAU: Salah satu pasar ternak di Kabupaten Sumenep terlihat sepi pembeli dan minim stok (SandiGT - Seputar Jatim)

TERPANTAU: Salah satu pasar ternak di Kabupaten Sumenep terlihat sepi pembeli dan minim stok (SandiGT - Seputar Jatim)

SUMENEP, Seputar Jatim – Terpantau jelas pasar hewan yang terletak di Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur, mulai sepi hingga jarang pembeli bahkan harga tidak stabil.

Diketahui, penyebab orang tidak membeli sapi karena sapi di Sumenep terserang penyakit Bovine Ephemeral Fever (BEF), dan pedagang sapi jarang membawa dagangannya karena khawatir tidak ada pembeli.

“Iya mas, pasar sekarang mulai sepi, karena terserang penyakit dan harga sudah anjlok,” kata salah satu penjual sapi di pasar kamis Sumenep, Rohem, Kamis (9/1/2025)

Baca Juga :  Porprov Jatim 2022, Cabor Atletik Sumenep Amankan Tujuh Medali

Ia menyampaikan, sampai saat ini masih belum ada tindakan langsung dari dokter sapi, atau dinas terkait, bahkan masyarakat menunggu gerak cepat penanganan penyakit sapi saat ini.

Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, drh Zulfa, mengatakan sampai saat ini kejadian BEF yang sudah di tangani kurang lebih 806 ekor sapi.

“Sedangkan yang mati mencapai puluhan sapi, dalam hal ini kami sudah berupaya terbaik, kami minta masyarakat segera melaporkan ke petugas di masing-masing kecamatan jika sapinya sakit, agar bisa segera ditangani. tegasnya.

Baca Juga :  DKPP Sumenep Targetkan 25 Ribu Hektare Tanam Padi untuk Dorong Ketahanan Pangan Nasional

Tidak hanya itu, Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid menyampaikan hasil pemeriksaan saat ini masih di laboratorium provinsi, namun berdasarkan gejalanya lebih mendekati ke virus BEF.

Ia mengimbau, para peternak terus membersihkan kandangnya dan tidak mendatangkan sapi baru selama musim pancaroba.

“Masyarakat harus segera menghubungi petugas yang ditempatkan di Kecamatan jika ada gejala sakit pada ternaknya,” tukasnya. (Sand/EM)

*

Follow WhatsApp Channel seputarjatim.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Terkuak! Dugaan Pemotongan PKH di Pakondang, Warga Bongkar Selisih Jutaan Rupiah hingga Minta Usut Tuntas
SPPG Sentol Laok Pragaan Pastikan Menu MBG Aman dan Berkualitas
Menu MBG di Pragaan Diduga Basi dan Tak Layak Konsumsi, Guru Unggah Protes di Media Sosial
Viral! Adi Prayitno Geram Jalan Kampung di Guluk-Guluk Tak Kunjung Diperbaiki selama 20 Tahun
Dinsos Sumenep Tegaskan Larangan Penguasaan ATM dan PIN, Korban Pemotongan PKH Diminta Berani Lapor
Petani Tembakau Harus Sejahtera, SMSI Sumenep Dorong KEK Ramah Lingkungan
SMSI Sumenep Gaungkan Ekonomi Hijau Lewat Seminar Nasional KEK Madura
Guru Komplain Menu MBG Tak Berkualitas, SPPG di Pragaan Tak Terima Diberitakan

Berita Terkait

Kamis, 20 November 2025 - 17:50 WIB

Terkuak! Dugaan Pemotongan PKH di Pakondang, Warga Bongkar Selisih Jutaan Rupiah hingga Minta Usut Tuntas

Kamis, 20 November 2025 - 17:29 WIB

SPPG Sentol Laok Pragaan Pastikan Menu MBG Aman dan Berkualitas

Rabu, 19 November 2025 - 14:55 WIB

Menu MBG di Pragaan Diduga Basi dan Tak Layak Konsumsi, Guru Unggah Protes di Media Sosial

Jumat, 14 November 2025 - 15:43 WIB

Viral! Adi Prayitno Geram Jalan Kampung di Guluk-Guluk Tak Kunjung Diperbaiki selama 20 Tahun

Jumat, 14 November 2025 - 10:50 WIB

Dinsos Sumenep Tegaskan Larangan Penguasaan ATM dan PIN, Korban Pemotongan PKH Diminta Berani Lapor

Berita Terbaru