Surabaya, seputarjatim.com– Proses evakuasi seorang pekerja pembersih kaca di salah satu gedung tinggi di Surabaya berlangsung menengangkan, Minggu, 28/07/2019. Pekerja ini harus dievakuasi karena terbelit tali yang digunakannya saat bekerja.
Setelah peralatan vertical rescue dipasang, seorang rescuer Kantor SAR Surabaya diturunkan untuk menolong dan menjangkau korban yang berada di ketinggian sekitar 25 meter. Rescuer ini turun dengan tehnik rappeling menggunakan peralatan auto-stop.
Dalam proses evakuasi, rescuer memasang peralatan evakuasi pada tubuh korban, diantaranya pro taxion, croll, carabiner dan prusik. Selanjutnya, sang pekerja pun dievakuasi ke atas gedung dengan menggunakan tehnik One Person Rescue Lifting Counter Balance.
Perlu diketahui dalam One Person Rescue Lifting Counter Balance ini, sang rescuer yang turun menolong korban, berupaya sendiri untuk menaikkan korban menuju ke lokasi evakuasi. Setelah tiba di lokasi evakuasi, korban dievakuasi menuju ke Rumah Sakit terdekat dengan menggunakan helikopter.
Jalannya evakuasi berlangsung menegangkan, sebab tiupan angin terasa kencang di ketinggian tersebut. Namun, anda jangan mengira ini adalah kejadian sungguhan. Sebab evakuasi ini merupakan skenario dalam praktek pertolongan korban di gedung tinggi yang diikuti oleh para peserta Diklat HART Angkatan XV.
Praktek pertolongan korban di gedung tinggi ini berlokasi di menara latih milik Balai Diklat PMK kota Surabaya, Jawa Timur. Selain itu, para peserta Diklat HART yang berjumlah 25 orang ini juga berlatih melakukan evakuasi dengan media kontainer yang diumpakan sebagai cerobong asap pabrik.
“Selain berlatih tehnik One Person Rescue Lifting Counter Balance, para seperta Diklat HART juga mempraktekkan tehnik one person rescue lifting menggunakan peralatan Jumar (Ascender Handle). Selain itu mereka juga berlatih mengevakuasi korban di cerobong asap pabrik dengan tehnik One Person Rescue Lifting Passing Knot, dimana sang rescuer harus bisa mengevakuasi korban melewati hambatan tali yang tersimpul, terang Asnawi Suroso, instruktur Kantor SAR Surabaya.
Latihan ini menurut Asnawi diharapkan mampu meningkatkan kemampuan rescuer di Kantor SAR Surabaya, untuk mendukung profesionalitasnya di lapangan. (joe/red)