SURABAYA, seputarjatim.com – Motor listrik mulai digemari oleh masyarakat, terutama di kalangan milenial atau pelajar yang sudah menggunakan motor listrik ini. Tren baru kalangan milenial menggemari sepeda motor listrik selain irit, hemat dan nyaman, motor listrik juga ramah lingkungan.
Salah satu pengguna motor listrik, Putu Duta Saputra, mengatakan, perbedaan menggunakan motor listrik sama motor konvensional sangat berbeda dari segi perjalanan. Menurutnya selain yaman, motor listrik juga sangat irit biaya.
“Perbedaan menggunakan motor listrik sama motor konvesional itu sangat berbeda, dari segi perjalanan ketika saya menggunakan motor listrik lebih nyaman dan gak berisik seperti motor konvensional lainnya. Jadi menggunakan motor listrik juga sangat irit bensin, untuk pengisian batere juga lebih mudah, hemat dan irit,” kata Putu.
Lanjut Putu, perawatan motor listrik tidak seperti motor konvesional lainnya.
“Kalau untuk motor listrik perawatanya hanya bagian-bagian rem dan bagian kelistrikan seperti baterai harus diisi ketika habis,” tambah Putu.
Putu berharap, kedepan pemerintah bisa mendukung untuk penggunaan motor listrik ini supaya bisa digunakan di jalan raya.
“Misalnya untuk tempat pengecesan diperbanyak lagi agar konsumen dapat menggunakan motor dan tidak pusing memikirkan tempat pengecesan,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pelaku usaha tranportasi listrik Setiajit, Dirut PT Molindo, Industri perakitan motor listrik yang berpusat di Jatim tepatnya di Gresik, menyampaikan perbedaan motor listrik tidak bersuara sama sekali dan tidak menimbulkan polusi. Sebab penggunaan kendaraan listrik sangat besar manfaatnya pertama tentu jelas ramah lingkungan. Kemudian juga lebih efesien dan lebih irit jika dibandingkan dengan penggunaan sepeda motor berbahan bakar mesin.
“Motor listrik tidak bersuara sama sekali dan tidak menimbulkan polusi tidak menimbulkan polusi tidak ada bekas yang ditinggalkan selain itu, motor biasa boros uang dari pada motor listrik, karena motor listrik sekali cas hanya 4000-4500 rupiah untuk 78-80 KM dan bisa di cas di rumah, jalan, warung, dan di kantor-kantor atau di SPKLU ( Stasiun Penyisihan Kendaraan Listrik Umum),” jelasnya.
Ia mengatakan, motor listrik saat ini yang berminat kalangan mulai dari kalangan ojek online dan kalangan milenial dari anak-anak pelajar yang sudah mulai tertarik dengan kombinasi warna yang sangat cerah, selain itu, mereka bisa hemat bisa menyimpan uang sakunya tidak habis beli bahan bakar minyak.
Setiajit menambahkan, untuk penjualan setiap bulan mulai kenaikan bisa sampai 100 Unit setiap bulan untuk Jawa Timur.
“Penjualan setiap bulan bisa sampai 100 Unit untuk Jawa Timur yang berdomisili dan kita pasarnya di Jawa Timur paling banyak,” tegasnya.
Disampaikan Setiajit bahwa penggunaan sepeda motor listrik maupun kendaraan listrik berbasis mobil sangatlah aman. Tidak perlu khawatir konslet atau terjadi kendaraan terbakar karena setiap komponen juga sudah terlindungi oleh soket maupun braket yang aman.
“Kami berharap kepada pemerintah untuk bersubsidi kepada masyarakat ada kepastian kapan dan jumlahnya kemudian juga ada ketentuan sebagaimana yang dipersyaratkan informasi bahwa TKDN lebih dari 40 persen, mungkin sangat penting karena kalau tidak di persyaratkan begitu, maka akan kebanjiran produk-produk luar negeri yang akan datang kesini.” Pungkasnya. (her/red)