Pemerintahan

ATM Tanpa Kartu, Terobosan BPRS Sumenep di Masalembu

55
×

ATM Tanpa Kartu, Terobosan BPRS Sumenep di Masalembu

Sebarkan artikel ini
00518.MTS snapshot 00.03.084
Bupati Busyro dan Ketua Tim Penggerak PKK kunjungi stand kerajinan tangan dalam kunjungan kerja di Pulau Masalembu, Sumenep, 16-18 November 2019. (Didik/SJ Foto)

SUMENEP, seputarjatim.com Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar terus melakukan eksplorasi pelayanan bagi rakyat Sumenep. Tidak hanya di daerah daratan, seluruh masyarakat kepulauan pun telah banyak disentuh pengelolaan keuangan di dalamnya.

Direktur BPRS Bhakti Sumekar Novi Sujatmiko, dalam kunjungannya ke Masalembu tanggal 16 sampai 17 November kemarin, bersama rombongan Safari Kepulauan 2019, diberikan kesempatan oleh Bupati Sumenep untuk mempresentasikan sejumlah programnya.

Novi, akrab disapa, mengutarakan bahwa bulan Desember 2019, warga Masalembu sudah bisa mengakses tabungan keuangannya melalui HP android, kapan saja dan dimana saja.

“Insya Allah bulan depan, sudah bisa digunakan mesin ATM tanpa kartu. Jadi tidak usah lagi menunggu pelayanan kami di Kantor Cabang BPRS Masalembu, dari rumah pun bisa,” beber Novi, Sabtu pagi (16/11/2019) di kantor kecamatan yang berlokasi di Desa Sukajeruk Pulau Masalembu.

Baca Juga :  Kado Hari Jadi Ke-754, Bupati Bersama DKPP Sumenep Ekspor Bawang Merah Ke Eropa

Dijelaskan, mesin ATM tanpa kartu ini berbeda dengan mesin ATM yang ada sebelumnya. “Cukup bermodalkan HP android saja, sudah bisa melakukan penarikan uang ATM dimana saja. Tapi dengan catatan, harus menjadi nasabah Bank BPRS,” ajak dia berpromosi.

Dalam kesempatan itu, Novi bersama Bupati Busyro secara terbuka menyerahkan bantuan berupa 5 unit alat selip biji-bijian merk Java Tech, Solar Cell untuk sejumlah musalla yang ada di Masalembu, dan sejumlah bantuan lainnya berupa uang tunai.

Baca Juga :  Dukung Kadisdik Sumenep, Raja Hantu: Jelaskan Kepada Publik Jangan Ada Yang Ditutup-Tutupi

“Ini BPRS sudah ada cabangnya di sini. Sejak 2012 sudah masuk di Masalembu. Dulu, bapak ibu, kalau nyimpen di bawah kasur, ya. Ketika BPRS masuk sini, ternyata banyak sekali uang orang Masalembu yang dititip di BPRS. Banyak sekali,” ungkap Busyro.

Data tersebut, terang dia lebih lanjut, dapat diketahui dari laporan bulanan, yaitu setiap kali pihaknya mengadakan rapat koordinasi dengan BPRS. “Bulan ini berapa, bulan ini berapa, kita tahu. Ternyata, potensi keuangan masyarakat Masalembu ini ada yang tidur,” imbuh orang nomor satu di Kota Keris itu. (dik/red)

Tinggalkan Balasan