Sumenep,Seputarjatim.com,-Pasca vidionya viral diberbagai platform media sosial dan menuai banyak kritikan dari masyarakat Sumenep, hari ini kantor Kecamatan Batang-Batang dikepung ratusan massa yang mengatasnamakan Pemuda Peduli Sumenep (PPS). Kamis (19-08-2021)
Kedatangan mereka menuntut camat Batang-Batang, Joko Suwarno agar dicopot dari jabatannya serta mendesak Camat Batang-Batang untuk segera mengklarifikasi dan meminta maaf terhadap masyarakat sumenep khususnya kecamatan Batang-Batang karena telah membuat kegaduhan di masyarakat.
“Camat Batang-Batang harus mundur dan melepas jabatannya di Kecamatan Batang-Batang,sebab selain mencemarkan nama baik abdi negara, ucapan yang keluar darinya tidak sama sekali mencontohkan etika seorang pemimpin, ” Jelas Abdillah Zain ketua PPS Sumenep
Lanjut zain, Sosialisasi program percepatan vaksinasi tidak boleh dilakukan atas cara yang asosial dan kurang sopan, terlebih jika berpotensi merugikan masyarakat. Bahkan yang sangat disayangkan, pernyataan tersebut dilakukannya saat dirinya memimpin rapat dengan para elit desa.
“Kepala desa yang hadir pada saat itu semestinya mendapat pencerahan bagaimana caranya bisa memberikan pemahaman akan pentingnya vaksin, bukan memberikan hal lain yang nyaris
sangat tidak dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral maupun sosial, ” Paparnya
Masih kata pemuda asli Batang-Batang ini mengatakan, permintaan maaf dari camat yang arogan tentu tidak dapat menyelesaikan masalah begitu saja, sebagai pejabat negara yang pada dasarnya harus memberikan contoh yang baik dan nilai edukasi, dirinya telah menodai citra dan marwah seorang pemimpin apalagi sampai mencatut nama Bupati Sumenep.
“Dalam kasus ini Polres Sumenep juga harus turun tangan, sebab bagaimanapun ucapan
camat sudah termasuk tindak pidana kriminal rencana dan apabila pernyataan camat tersebut tidak sesuai dengan pengarahan bupati Sumenep maka hal itu bisa dipastikan termasuk ke dalam Hoax atau fitnah yang perlu mendapatkan perhatian hukum, sebab memang pada dasarnya hukum tidak boleh tebang pilih, ” tegasnya
Terahir zain kembali menegaskan bahwa, masyarakat punya pilihan mengenai vaksin. Program pemerintah terkait vaksinasi bukanlah kewajiban. Oleh karena itu, masyarakat tidak boleh mendapatkan teror dengan menyuruh kepala desa untuk mencuri sapi warga.
“Vaksin itu tidak wajib, ” Pungkasnya
Pantauan media ini di lokasi, massa aksi hanya ditemui oleh Sekcam Batang-Batang Ach Rusdi, sementara itu Joko Suwarno memilih tidak hadir saat ratusan pemuda ini menggelar aksi di kantornya, belum diketahui pasti apa alasan joko tidak hadir. (Bambang)