NewsPeristiwa

Jaksa Kecewa, Acara JMS di SMAN 1 Sumenep Layaknya Pengemis

3169
×

Jaksa Kecewa, Acara JMS di SMAN 1 Sumenep Layaknya Pengemis

Sebarkan artikel ini
Foto bersama siswa-siswi SMAN 1 Sumenep dengan para Jaksa saat acara JMS tanpa dihadiri satupun dewan guru
Foto:Foto bersama siswa-siswi SMAN 1 Sumenep dengan para Jaksa saat acara JMS tanpa dihadiri satupun dewan guru

SUMENEP,seputarjatim.com-Acara Jaksa Masuk Sekolah (JMS), yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Sumenep (Kejari) meninggalkan luka mendalam bagi rombongan Korps Adhyaksa ini.

Bagaimana tidak, acara yang ditempatkan di salah satu SMA Favorit yang ada di Kabupaten ujung timur pulau Madura ini yakni SMAN 1 Sumenep tanpa dihadiri satu pun dewan guru, puluhan siswa-siswinya tersebut dibiarkan tanpa ada yang mendampingi sampai acara selesai.

Selama acara JMS berlangsung hanya awal pembukaan saja sang Kepala SMAN 1 Sumenep Drs Ahmad Sulaiman hadir mendampingi para Jaksa yang langsung dihadiri Kasi Intel Kejari Sumenep, Moch. Indra Subrata, SH.MH bersama Jaksa Nur Fajjriyah, SH serta staf Kejari lainnya.

Namun, selang beberapa waktu kemudian, Kepala SMAN 1 Sumenep itu pamit meninggal tempat atau acara JMS terlebih dahulu dengan alasan ada kegiatan atau pekerjaan lain. Dan hanya terlihat seorang guru atau tenaga pendidik di ruangan kegiatan.

“Itu juga tadi sudah keluar guru yang satu itu, kita disini kan dalam rangka acara Jaksa Masuk Sekolah, masa acaranya tidak ada satu guru pun tersisa” kata Kasi Intel Kejari Sumenep, Moch.Indra Subrata saat keluar meninggalkan SMAN 1 Sumenep. Rabu (24-5-2023).

Baca Juga :  Masa Pandemi, PPNI Sumenep Larang Pemasangan Infus Dirumah

Kasi Intel menyebutkan, pihaknya merasa tidak dihargai, karena yang sejatinya acara tersebut adalah untuk kepentingan sekolah dan masa depan para generasi yang akan datang agar tidak mudah terjerumus ke dalam hal yang melanggar hukum.

Disamping itu kata Kasi Intel yang baru menjabat di Sumenep ini, pihaknya merasa ikut memiliki tanggung jawab untuk ikut serta memberikan pemahaman-pemahaman tentang hukum yang sewaktu waktu bisa menjerat para siswa ataupun anak didik di sebuah sekolah.

“Tadi di JMS sudah saya pertegas, bahwa pelanggaran atau perbuatan melawan hukum itu dimanapun bisa terjadi, tidak hanya di kantor pemerintahan saja, bisa saja juga di sekolah, katakan terjadinya pungutan liar (pungli) dan lain sebagainya” ungkapnya.

Rasa kecewa yang sama juga diungkapkan Jaksa Nur Fajjriyah, SH yang didapuk sebagai pemateri dalam acara JMS tersebut, ia menyampaikan rasa kecewanya karena sampai pada akhir acara tidak satupun guru di SMAN 1 Sumenep yang berada di ruangan atau ikut menemani para Jaksa dari Kejari Sumenep.

Baca Juga :  Festival Musik Tong tong Pukau Ribuan Penonton di Sumenep

“Sampai pada sesi foto bersama, tidak satupun guru ada yang nongol, ini seakan kita mau ngemis apa gimana. Padahal ini kepentingan kita bersama loh ya” tegasnya.

Ia pun menyampaikan rasa kekecewaannya, saat acara JMS di sekolah favorit Sumenep itu, bahkan kata dia, saat hendak keluar dari ruangan acara, nampak terlihat Kepala Sekolah dan para guru duduk santai.

“Ya kita pulang saja, karena acara juga sudah selesai, itu kita lihat kepala sekolahnya santai aja kok, katanya tadi acara. Terus kita juga mau pamit ke siapa karena gak ada satupun orang yang menemui kita saat pulang” tuturnya.

Pantauan dilokasi acara,kegiatan JMS ini sejak awal memang kurang penyambutan terhadap para Jaksa yang hadir, bahkan air minum pun baru disuguhkan ketika acara berjalan hampir 1 jam. (Bam)

Tinggalkan Balasan