SUMENEP, Seputar Jatim – Rumah Sakit Umum Daerah RSUD dr. H. Moh. Anwar (RSUDMA) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Dulu, rumah sakit ini banyak keluhan dari masyarakat, namun saat ini sudah berganti menjadi pujian.
Di setiap lorong rumah sakit, sapaan ramah dan pelayanan sigap menjadi pemandangan sehari-hari, sebuah transformasi yang mengembalikan kepercayaan rakyat dengan pelayanan yang diharapkan pemerintah.
Salah satu pasien bernama Juma’ati (46), mengaku merasakan langsung perubahan besar ini. Layanan yang lebih cepat, responsif, dan penuh empati membuat kesan rumah sakit pemerintah berubah drastis.
Keluarga pasien rawat jalan asal Kecamatan Bluto, merasa puas dengan sistem pendaftaran yang kini bisa dilakukan melalui mobile JKN, sehingga antrean lebih teratur.
“Pelayanan di RSUD sekarang cepat dan manusiawi. Saya tidak merasa dibeda-bedakan, walaupun pasien BPJS. Petugasnya ramah dan membantu,” ujarnya, Selasa (12/8/2025).
Cerita serupa disampaikan Wadani (28), warga Kecamatan Rubaru, yang mendampingi orangtuanya selama perawatan. Ia memuji keramahan perawat dan kesigapan dokter.
“Sejak hari pertama kami dilayani dengan baik. Perawat sering mengecek kondisi pasien, dokter rutin kontrol. Berkat pelayanan itu, Bapak saya pulih dan bisa pulang setelah 3 hari dirawat. Terima kasih RSUD Sumenep,” ucapnya.
Atas hal itu, Direktur RSUDMA Sumenep, Erliyati, mengaku bahwa pembenahan menyeluruh tengah dilakukan, terutama di layanan rawat inap yang menjadi ujung tombak reputasi rumah sakit.
“Rawat inap adalah cermin nyata pelayanan kesehatan. Kami tekankan kepada seluruh tenaga medis untuk bersikap responsif dan empatik. Pasien tidak hanya butuh obat, tapi juga perhatian,” jelasnya.
Menurutnya, reformasi layanan meliputi pelatihan etika pelayanan, penambahan tenaga keperawatan, dan peningkatan sistem monitoring pasien selama 24 jam.
Ia pun menyambut baik pujian masyarakat, menyebutnya sebagai energi positif bagi seluruh tim.
“Setiap apresiasi adalah motivasi. Kami akan terus melayani dengan hati, menjaga standar pelayanan yang ramah, cepat, dan berkualitas,” tegasnya.
Ia mengaku bahwa transformasi ini tak lepas dari komitmen Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, yang sejak awal menuntut reformasi pelayanan publik, khususnya di sektor kesehatan.
“Rumah sakit adalah tempat harapan. Kalau pelayanannya buruk, harapan masyarakat ikut padam. RSUD harus jadi garda terdepan wajah kemanusiaan pemerintah,” bebernya.
Kini, RSUD Sumenep tidak hanya menjadi tempat pengobatan, tetapi juga simbol perubahan pelayanan publik yang lebih beradab, empatik, dan berpihak pada rakyat kecil.
Bahkan, dengan pelayanan yang manusiawi telah memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Sumenep. (EM)
*