Si Proja, Cegah Sejak Dini HIVAIDS Melalui Sekolah

Kesehatan, Berita105 Dilihat

SUMENEP, seputarjatim.com Puskesmas Pamolokan, Kota Sumenep, berperan aktif dalam mendampingi kesehatan remaja, melalui program bernama “Si Proja Go To School”. Program ini dilakukan ke semua sekolah tingkat SMP dan SMA di wilayah Kota Sumenep.

“Si Proja” merupakan singkatan dari Eliminasi Problematika Remaja. Program ini dicanangkan untuk mengatasi permasalahan yang kerap kali dialami kalangan remaja, khususnya mereka yang duduk di bangku SMP dan SMA.

“Si Proja dibentuk lantaran ada kasus HIVAIDS di usia 35. Dari kasus tersebut kemungkinan virus masuk sekitar 5-10 tahun sebelumnya. Sehingga bisa disimpukan, penderitanya telah terjangkit virus HIV-AIDS sejak usia remaja. Disamping itu, hasil survey di masyarakat juga kita simpulkan selama ini remaja kurang mendapatkan penyuluhan kesehatan. Sehingga melalui pembentukan kader dan pembinaan kader kesehatan remaja, pengetahuan mereka akan kesehatan akan meningkat” tutur Luluk, penanggung jawab program Si Proja Puskesmas Pamolokan, Sabtu, 28/09/2019.

Baca Juga :  Kreasi Kukis Berbahan Daun Beluntas
Si Proja, Cegah Sejak Dini HIVAIDS Melalui Sekolah
‘Si Proja’ dicanangkan untuk mendeteksi masalah kesehatan yang terjadi di kalangan remaja khususnya pelajar SMP dan SMA. (Farin/ SJ foto)

Masih menurut Luluk, program ini telah berjalan dari tahun 2017. Hingga saat ini program Si Proja terus dikembangkan dan dievaluasi oleh Puskesmas Pamolokan.

“Bulan ini kita berencana adakan lagi sosialisasi “Si Proja Go To School” ke sekolah-sekolah. Kita akan fokus pada kesehatan reproduksi, penyakit menular, dan juga indikator-indikator kesehatan lainnya. Hal ini dilakukan supaya semua remaja, baik kader maupun diluar kader dapat mendapatkan informasi kesehatannya,” imbuhnya.

Baca Juga :  Trotoar Depan RSUD Moh. Anwar Sumenep Jadi Lahan Parkir, Pemkab Bisa Apa?
Si Proja, Cegah Sejak Dini HIVAIDS Melalui Sekolah
Puskesmas Pamolokan juga berikan bantuan buku bagi pelajar. (Farin/ SJ foto)

dr. Rifmi Utami, Kepala Puskesmas Pamolokan berharap program ini dapat mengurangi perilaku menyimpang dikalangan remaja, terlebih yang berkaitan dengan kesehatan.

“Kami punya kader kesehatan remaja (KKR). Kader KKR ini dipilih oleh pihak sekolah yang kemudian kita latih dan kita bekali materi kesehatan. Jadi melalui kader, problematika yang yang dihadapi teman sebayanya ditampung dan apabila mereka tidak bisa menemukan solusi dari permasalahannya, maka disitulah peran kami untuk ikut membantu dalam mencari solusi,” katanya. (Far/red)

Komentar