NASIONAL, Seputar Jatim – Sekitar 600 ribu rekening penerima bantuan sosial (bansos) yang diduga bermasalah.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memaparkan, bahwa dari ratusan ribu rekening tersebut, ada yang terindikasi menyalahgunakan bantuan.
Bahkan, salah satunya kata dia, ada yang digunakan untuk transaksi judi online.
Meski begitu, banyak juga kasus yang muncul akibat kekeliruan administratif atau penyalahgunaan data oleh pihak lain.
“Sebagian ada yang benar-benar menyalahgunakan, tapi ada juga yang hanya dimanfaatkan datanya,” katanya, saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Oleh karena itu, kami beri kesempatan untuk melakukan pemutakhiran data,” sambungnya.
Menurutnya, bahwa langkah ini tidak semata-mata berfokus pada sanksi, melainkan untuk memastikan bansos tetap sampai kepada mereka yang layak, khususnya keluarga miskin dan rentan yang kehidupannya bergantung pada dukungan pemerintah.
“Kalau mereka tidak dapat bantuan, hidupnya akan makin susah. Karena itu kami buka kesempatan verifikasi. Jika terbukti memenuhi kriteria, tentu tetap berhak menerima bansos,” ujarnya.
Saat ini, Kementerian Sosial menggandeng otoritas keuangan, pemerintah daerah, hingga aparat desa untuk mengawal proses verifikasi ulang tersebut.
Selain itu, lanjut ia menjelaskan, bahwa pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) juga dilibatkan agar pemeriksaan berjalan transparan serta sesuai aturan.
Lebih lanjut Gus Ipul menegaskan bahwa verifikasi ini akan dilakukan sepanjang triwulan ketiga tahun ini, dan hasilnya akan menentukan siapa saja yang berhak tetap menerima bansos pada triwulan berikutnya.
“Setelah verifikasi selesai, mereka yang memenuhi kriteria bisa menerima bansos lagi. Tentu pengawasan akan terus kami lakukan,” tegasnya.
Untuk diketahui Slsebelumnya, Kemensos menemukan 600 ribu rekening dengan indikasi kejanggalan.
Temuan ini bermula dari laporan PPATK terkait adanya dugaan transaksi mencurigakan, termasuk praktik judi online.
Dari total tersebut, pada Agustus lalu Kemensos sudah menghapus sekitar 228 ribu rekening dari daftar penerima bansos.
Sementara lebih dari 375 ribu rekening lainnya saat ini masih dalam proses pemeriksaan. (EM)
*












