SIDOARJO, seputarjatim.com– Lelang bandeng jumbo dalam rangka memperingati Maulid Nabi digelar Dinas Perikanan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa malam, 12/11/2019. Kegiatan timbang dan lelang bandeng kawak ini digelar di halaman Dinas Perikanan Kabupaten Sidoarjo.
Hasilnya bandeng milik Mohammad Sanaji, Warga Desa Kalidawir, Kecamatan Tanggulangin, dinobatkan sebagai juara 1 dengan berat mencapai 7,66 kg. Bandeng yang berusia 8 tahun ini memiliki panjang 85,5 cm. Dalam ajang timbang ini, bandeng milik Sanaji menyisihkan enam bandeng milik peserta lainnya.
Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah yang ikut menyaksikan penimbangan bandeng tersebut mengatakan, setelah ditimbang nantinya bandeng kawak ini akan dilelang. Hasilnya akan digunakan untuk kegiatan sosial. Bupati Saiful berkomitmen untuk terus menggelar acara yang telah menjadi tradisi Sidoarjo menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW. “Pakai bandeng karena lambang Kabupaten Sidoarjo,” katanya.
Pria yang akrab disapa Abah Ipul ini mengatakan, bandeng asli Sidoarjo memiliki ciri khas dibandingkan daerah lainnya. Bandeng Sidoarjo rata-rata berbibir merah. “Seperti pakai lipstik,” imbuhnya.
“Semoga lelang bandeng kawak kali ini menjadi semangat bagi petani tambak untuk memajukan industri ikan di kota Sidoarjo,” cetus Bupati Sidoarjo H. Saiful ilah yang juga menjadi juri prosesi penimbangan.
Bupati pun berharap lelang bandeng dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H yang digelar Rabu malam, 13/11/2019 semakin inovatif. Sehingga tidak sekedar menjadi even tahunan, namun bisa menghasilkan dana yang lebih banyak dari tahun sebelumnya. “Mudah-mudahan hasil lelangnya lebih banyak dari tahun lalu,” kata Abah Ipul.
Sementara itu, Plt.Kepala DInas Perikanan Sidoarjo H. M Bachruni Ariyawan mengatakan, kegiatan timbang dan lelang bandeng dilakukan untuk untuk memotivasi pembudidaya bandeng kawak. Sebab, potensi budidaya perikanan di Kabupaten Sidoarjo sangat besar.
“Bandeng kawak yang ikut dalam proses penimbangan, harus dari tambak asli Sidoarjo,” ungkap Bachruni .
Menurut Bachruni, bandeng yang akan ikut kontes harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. “Tidak memiliki cacat fisik, dan kami survei dulu sebelum ikut kontes,” pungkasnya. (mi/red)