Batik Canteng Koning, Merek Batik Buruan Pejabat

- Redaksi

Sabtu, 28 September 2019 - 20:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengrajin batik sedang membuat motif batik di Padepokan Batik Canteng Koning, Pangarangan, Kota Sumenep, Sabtu, 28/09/2019. (Didik/ SJ foto)

Pengrajin batik sedang membuat motif batik di Padepokan Batik Canteng Koning, Pangarangan, Kota Sumenep, Sabtu, 28/09/2019. (Didik/ SJ foto)

SUMENEP, seputarjatim.com Batik Sumenep menjadi salah satu kerajinan tangan yang telah dikenal luas. Batik Sumenep memiliki ciri khas yang tidak dimiliki jenis batik lainnya di Indonesia. Motif yang terbilang sulit, warna terang dan berani, menjadi salah satu ciri khas batik asal kabupaten paling timur Pulau Madura tersebut.

“Untuk membuat batik, dibutuhkan ketelitian, tekad dan skill alami. Setiap bulan ada 10 pengrajin yang melamar ke padepokan saya untuk ikut membatik. Tapi cuma ada 2 sampai 3 pengrajin saja yang bertahan, “ kelakar Didik Haryanto, ditemui di padepokan batik Canteng Koning, Kelurahan Pangarangan, Sumenep, Sabtu, 28/09/2019.

DSC01046
Seluruh motif batik yang dibuat Padepokan Batik Canteng Koning memiliki hak cipta. (Didik/ SJ foto)

Pembuatan batik Sumenep di Canteng Koning menurut Didik dilakukan dengan sangat hati-hati. Saat bekerja semua pengrajin harus fokus dengan aktifitasnya. Setiap pengrajin harus meletakkan HP di ruang khusus, pengrajin juga dilarang merokok selama berada di padepokan. “Fokus ini penting ya. Karya batik ini tidak main-main. Ada keliru sedikit, fatal akibatnya. Ada warna yang tidak presisi, gagal seluruh bidang kain yang akan dibuat,” katanya.

Saat ini padepokan batik Canteng Koning memiliki 30 pengrajin yang rata-rata berumur 25-30 tahun. Pengrajin muda sengaja dipilih, agar keahlian membatik dapat mereka kuasai secara mendalam. Pengrajin muda menurut Didik lebih mampu untuk menghasilkan variasi motif batik kontemporer.

DSC01051
Didik Haryanto, pemilik Padepokan Batik Canteng Koning menjelaskan proses pembuatan batik. (Didik/ SJ foto)

“Batik kita memang mahal. Karena pengerjaannya sulit. Satu kain batik dikerjakan minimal 4 hari. Untuk motif sulit bisa memakan waktu 15 hari. Karena itu harga kain batik disini rata-rata diatas 1 juta. Kalau yang spesial ya lebih mahal, sekitar 3-5 juta per lembar kain batik. Semuanya laris manis. Semua kalangan beli, ada guru, pengusaha, tapi lebih banyak pejabat,” terangnya.

Baca Juga :  Nyabu, Oknum Satpol PP Yang Sarjana itu Ditangkap

Berbeda dengan pengrajin batik lainnya, padepokan batik Canteng Koning memiliki hak cipta atas motif batik yang dihasilkan. Semua data pra produksi hingga jadi dicatat secara detil. Pembuatan satu motif batik juga dilakukan secara terbatas. “Kalau ada yang menjiplak motif kami ya pasti ketahuan. Ada database nya di komputer,” tambahnya.

DSC01048
Batik Canteng Koning merambah pasar internasional. (Didik/ SJ foto)

Sejak didirikan tahun 2012 silam, padepokan batik Canteng Koning terus berkembang pesat. Karya batik yang dihasilkan dari padepokan ini tidak hanya dikirim ke kota-kota besar di Indonesia, kini batik Canteng Koning juga mulai merambah pasar internasional. “Saya juga bangga membuat Sumenep terkenal. Ya melalui batik ini. Makanya kain batik yang saya buat harus bagus. Mereka harus tahu bahwa batik Sumenep mampu bersaing dengan batik dari daerah lain,” pungkas peraih piagam Tokoh Pemuda Kreatif Berprestasi Sumenep tersebut. (dik/red)

Follow WhatsApp Channel seputarjatim.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Festival Kucing Busok Raas 2025: Ajang Konservasi Ras Langka yang Jadi Magnet Wisata
Hari Jadi Sumenep ke-756, 1000 Penari Topeng Meriahkan Puncak Prosesi Arya Wiraraja
Disbudporapar Sumenep Perjuangkan 5 Warisan Budaya Lokar Agar Ditetapkan sebagai WBTB Indonesia 2025
Daftar Juara Festival Musik Tong-Tong 2025 di Sumenep
Festival Musik Tong-Tong Masuk KEN 2025, Disbudporapar Sumenep Siap Tampilkan Budaya Sumenep Tingkat Nasional
38 Grup Meriahkan Festival Musik Tong Tong se-Madura 2025
Resmi Digelar, MEC 2025 di Sumenep Jadi Ruang Baru Bagi Kreator Kostum Karnival
Puluhan Komunitas Seni Siap Ambil Bagian pada Pagelaran MEC 2025 di Sumenep

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 14:25 WIB

Festival Kucing Busok Raas 2025: Ajang Konservasi Ras Langka yang Jadi Magnet Wisata

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 23:53 WIB

Hari Jadi Sumenep ke-756, 1000 Penari Topeng Meriahkan Puncak Prosesi Arya Wiraraja

Selasa, 21 Oktober 2025 - 10:02 WIB

Disbudporapar Sumenep Perjuangkan 5 Warisan Budaya Lokar Agar Ditetapkan sebagai WBTB Indonesia 2025

Minggu, 19 Oktober 2025 - 10:22 WIB

Daftar Juara Festival Musik Tong-Tong 2025 di Sumenep

Minggu, 19 Oktober 2025 - 10:04 WIB

Festival Musik Tong-Tong Masuk KEN 2025, Disbudporapar Sumenep Siap Tampilkan Budaya Sumenep Tingkat Nasional

Berita Terbaru