SUMENEP, Seputar Jatim – Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, menginstruksikan seluruh jajaran terkait untuk segera mempercepat perbaikan rumah warga yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan 6,5 magnitudo pada Selasa (30/9) malam.
Instruksi tegas itu setelah bupati menerima laporan tim asesmen gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan pemerintah desa, usai menyelesaikan pendataan tingkat kerusakan rumah warga di wilayah daratan maupun kepulauan.
“Jangan biarkan warga terlalu lama tinggal di pengungsian. Begitu asesmen rampung, maksimal tujuh hari ke depan perbaikan rumah warga harus dimulai,” tegas Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, Jumat (3/10/2025).
Menurutnya, percepatan perbaikan rumah bukan hanya soal membangun fisik bangunan, tetapi juga membangkitkan kembali semangat masyarakat yang terdampak bencana.
“Pemulihan pascagempa bukan sekadar memperbaiki rumah, tetapi menghidupkan kembali semangat dan harapan masyarakat agar bisa bangkit serta beraktivitas dengan normal,” tuturnya.
Ia pun meminta seluruh perangkat daerah harus bekerja secara kolaboratif dan cepat tanggap.
Bahkan, ia tidak ingin masyarakat menunggu terlalu lama untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak dan aman.
“Kami ingin memastikan setiap warga terdampak bisa segera kembali ke rumah mereka dalam kondisi aman, nyaman, dan layak huni,” tambahnya.
Sementara itu, lanjut ia menjelaskan, tim gabungan saat ini tengah menyelesaikan tahap akhir verifikasi kerusakan, yang meliputi kategori rusak ringan, sedang, hingga berat.
Hasil verifikasi menjadi dasar pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga di seluruh kecamatan.
Selain fokus pada perbaikan fisik, Pemkab Sumenep juga telah menyalurkan berbagai bantuan darurat, antara lain kasur lipat, sembako, paket kebersihan, terpal, pakaian, serta makanan anak-anak.
“Bantuan ini bersifat sementara, agar kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi selama proses asesmen dan perbaikan berlangsung,” pungkasnya. (EM)
*