Kediri, seputarjatim.com– Komunitas jurnalis vespa yang tergabung dalam Journalist Scooter Kediri (J-scook) bekerjasama dengan Bank Indonesia Cabang Kediri mengajak pelajar di Kota Kediri untuk mengenali ciri -ciri keaslian uang rupiah.
Seminar dalam rangka 1 tahun berdirinya komunitas J-scook ini menghadirkan narasumber dari Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Kediri, Oki Haricintiono dan Ridho Wiranata. Dalam seminar ini Oki dan Ridho yang bertugas di Unit Pengelolaan Uang Rupiah menjelaskan cara sederhana mengenali uang rupiah asli dan tidak. Warga hanya perlu melakukan 3 D, yakni diterawang, diraba dan dilihat lembaran uang.
Sementara untuk menjaga keawetan uang rupiah, warga dihimbau untuk tidak melakukan lima D, yang berarti uang jangan diremas, dilipat, dibasahi, dicoret dan distaples. Ini juga menjadi salah satu program Bank Indonesia dalam menjaga keawetan uang negeri.
“Bahwasanya fisik uang sangat pendek , negara Indonesia salah satu negara yang boros dengan uang baru. Ada 2 kategori uang yakni layak edar, dan tidak layak edar. Untuk menjaga umur uang agar lebih panjang serta agar anggaran pencetak uang tidak terus terlalu boros,” terang dua Narasumber dalam paparannya.
Sementara itu di sesi lain, BNN yang mengisi materi bahaya nakroba meminta agar pelajar di Kota Kediri menghindari penyalahgunaan barang haram tersebut. Kompol Indrawati , Kasi Pencegahan dan pemberdayaan masyarakat BNN Kota Kediri mengungkapkan, peredaran narkoba di Kota Kediri saat ini kian memprihatinkan. “Karena penjahat narkoba saat ini terus melakukan inovasi dalam melakukan peredaran narkoba dan tidak peduli siapapun sasarannya, ” ungkap Kompol Indra.
Indra juga menghimbau agar para orang tua mencari informasi tentang perkembangan inovasi penjahat narkoba dalam mengedarkan barang haramnya. “Kami sangat welcome jika masyarakat meminta kami untuk memberikan edukasi pada masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu Ketua J-Scook, Andimas Budi mengatakan, acara seminar ini menjadi wujud nyata kepedulian komunitas jurnalis terhadap program pemerintah khususnya di bidang sosial dan masyarakat. “Meskipun baru satu tahun terbentuk, kami mencoba dapat memberi manfaat kepada masyarakat”, ujar Andimas. (Nug/red)