Komitmen Tingkatkan Kreativitas Masyarakat, DKPP Sumenep Gelar Bimtek Pengolahan Herbal

Ekonomi57 Dilihat

SUMENEP, seputarjatim.com–Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep terus bersemangat dalam menjalankan programnya, terutama program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Kali ini, instansi yang dulunya bernama Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikuktura dan Perkebunan ini berkolaborasi dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sumenep menggelar Bimtek Pemanfaatan Dan Pengolahan Herbal untuk yang kedua kalinya. Kamis (17-02-2022)

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Sumenep Arif Firmanto mengatakan, tujuan diadakannya bimtek ini untuk meningkatkan peran serta masyarakat khususnya kader PKK dalam pemanfaatan pekarangan dengan tanaman obat keluarga (toga), serta meningkatkan pemahaman masyarakat dalam menerapkan pola hidup sehat dengan pemanfaatan tanaman herbal untuk meningkatkan kualitas kesehatan di tingkat rumah tangga.

“Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, khususnya TP-PKK dalam pemanfaatan dan pengolahan bahan herbal serta mendorong kreativitas dan inovasi dalam pengembangan olahan herbal yang bernilai komersial,” Jelasnya.

Masih kata Arif, olahan bahan pangan herbal pada saat ini memberikan peluang untuk dijadikan usaha skala rumah tangga, untuk itu diharapkan setelah selesainya bimtek nantinya TP-PKK berperan aktif mulai dari tingkat desa hingga tingkat kecamatan.

Lanjut Arif, setelah selesainya bimtek nanti, pihaknya akan memberikan bantuan berupa bibit tanaman toga kepada kelompok wanita yang berada di 10 desa yang telah ditentukan sebagai finalis lomba 10 program  pokok PKK, sehingga KWT tersebut bisa bersinergi dengan TP PKK Desa.

Baca Juga :  'Padi Petani Kita Untuk Indonesia', Pemkab Sumenep Dukung Panen Padi Nusantara Satu Juta Hektare

“Nanti saya tugaskan PPL untuk selalu berpartisipasi aktif dalam melaksanakan pendampingan, penyuluhan dan bimbingan tentang budidaya tanaman toga sesuai GAP kepada TP-PKK Desa,” Ujarnya.

Terahir, pihaknya mengucapkan banyak Terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada ibu ketua TP-PKK Kabupaten Sumenep yang telah memberikan dukungan, serta motivasi kepada instansinya melalui pelaksanaan kegiatan TP-PKK yang selalu bersinergi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya kemajuan di bidang pertanian.

“Terimakasih kerjasamanya, ini merupakan kebanggaan bagi kami,” Pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Sumenep Nia Kurnia Fauzi mengatakan bahwa, program pangan merupakan salah satu dari 10 dari program pokok PKK yang berupaya untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga, yakni dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya sesuai dengan kearifan lokal.

Di samping itu, dioptimalkannya juga tanaman pangan dan tanaman produktif yang bernilai ekonomis tonggi, minimal untuk memenuhi kebutuhan san tabungan keluarga, serta meningkatkan tanaman obat keluarga (toga).

Baca Juga :  Media Mitrabangsa Kembali Gelar Bakti Sosial di Jadung, 20 Kaum Dhuafa Disantuni

“Tanaman herbal atau juga toga merupakan tanaman yang dapat digunakn untuk mengobati penyakit dan untik meningkatkan kesehatan. Tanaman ini dikenal mengandung sebyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan,” Jelasnya.

Masih kata Nia Kurnia, pemanfaatan tanaman herbal secara langsung terbukti dapat memperbaiki status gizi, jamu yang terbuat dari bahan herbal pilihan tentunya memiliki berbagai macam khasiat, salah satunya untuk menjaga kesehatan di musim pandemi saat ini.

“Jamu yang menggunakan bahan herbal khas Indonesia ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi kita, khasiat dan manfaat dari jamu ini bahkan sampai menarik perhatian peneliti dari luar negeri,” Terangnya.

Terahir Istri Bupati Sumenep berharap, dengan adanya bimtek pengolahan herbal ini para ibu kader PKK dapat memperoleh wawasan dan ilmu mengenai pengolahan bahan herbal yang bermanfaat bagi kesehatan dan juga untuk pencegahan stunting, serta dapat pula untuk mengedukasi masyarakat di kecamatan maupun di desanya.

“Saya berharap nantinya ilmu yang didapat dari bimtek ini dapat diketuktularkan kepada ibu-ibu rumah tangga dan masyarakat sekitarnya, sebab pengolahan bahan herbal selain untuk memenuhi kebutuhan keluarganya masing-masing bisa juga bisa menjadi peluang usaha untuk meningkatkan perekonomian keluarga,” Pungkasnya. (Bambang)

Komentar